Bogor (ANTARA News) -- Jumlah tenaga kerja asing (TKA) yang beroperasi di sektor hulu minyak dan gas (migas) pada seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Tanah Air sebesar 1,25 persen atau 312 orang dari total 25.051 pekerja masih dianggap wajar.


Pasalnya, pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menetapkan rasio jumlah maksimal TKA sebesar 3 persen dari total pekerja di industri hulu migas.


Manajer Senior SDM KKKS SKK Migas Daniel Kurnianto mengatakan, rasio jumlah TKA menjadi acuan stabilitas dan laju investasi asing di sektor hulu migas di Indonesia.


"Jadi, bukan berarti semakin sedikit semakin bagus. Jumlah saat ini (1,25 persen) merefleksikan adanya tren negatif, salah satunya penurunan harga minyak mentah dunia," ujarnya di Bogor, Jawa Barat, Kamis.


Semester 1 2018 menjadi tahun dengan rasio TKA terendah selama 12 tahun terakhir di seluruh KKKS. Adapun tahun 2006 menjadi tahun dengan rasio TKA tertinggi yakni sebesar 4,67 persen atau 1.069 TKA dari total 22.904 pekerja.


Daniel melanjutkan, TKA mendominasi tiga bidang pekerjaan (job family), yakni project (17,53 persen), Leadership (16,05 persen), dan engineering & operation support (15,06 persen).


"Ini mengindikasikan penggunaan TKA terbesar di rumpun pekerjaan project-based," tambahnya.


Pengembangan daya saing bertaraf internasional


Untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia Indonesia di industri hulu migas global, SKK Migas berkolaborasi dengan para KKKS telah merancang sejumlah strategi pengembangan karir internasional, yakni:


1. Technical Development Exchange (TDE) - pertukaran TKA dengan TKI dalam rangka meningkatkan kompetensi staf junior

2. Overseas on the Job - penugasan TKI di luar negeri dalam rangka memenuhi persyarakat kompetensi


Sejak 2010, tambah Daniel, total sebanyak 1.048 TKI bidang migas telah dikirim ke luar negeri dalam rangka pengembangan karir internasional.


"Diharapkan lewat langkah ini, posisi-posisi strategis di berbagai KKKS asing dipegang anak-anak bangsa," pungkasnya.





Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018