Karanganyar (ANTARA News) - Himpunan Kerkunan Tani Indonesia (HKTI) menyesalkan rencana Bank Mandiri yang akan mengucurkan kredit pembangunan sembilan menara bagi 1.900 apartemen senilai Rp8 triliun mengingat nilainya cukup fantastis. "Apabila separuh dari nilai kredit itu digunakan untuk kepentingan pertanian dapat menambah lahan pertanian seluas 400.000 hektare dan bisa menghidupi 200.000 kepala keluarga," kata Ketua Umum HKTI, Prabowo Subiyanto dalam silaturahmi dengan petani di Lapangan Desa Jati, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jateng, Sabtu. "Kami memperoleh informasi bahwa Bank Mandiri akan mengucurkan kredit 800 juta dolar Amerikat Serikat atau setara Rp8 triliuan untuk pembangunan apartemen atau istilahnya kredit kepemilikan apartemen (KPA). Apartemen yang membeli kan orang-orang kaya dan rakyat biasa tidak mungkin mampu membelinya," katanya. Padahal, uang yang berada di beberapa bank saat ini merupakan uang rakyat dan sebagian besar rakyat Indonesia para petani yang selama ini justru termarginalkan dalam proses modernisasi.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007