Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa teroris merupakan musuh Islam dan aksi-aksi yang dilakukan oleh teroris selama ini bukan merupakan ajaran Islam.
"Teroris bukan islam, Islam bukan seperti itu. Itu merusak Islam. Jadi, sebetulnya teroris adalah musuh Islam. Islam membawa rahmat di muka bumi ini," kata Menhan dalam sambutannya di seminar Indo Defence bertajuk 'Ensuring Regional Stability through Cooperation on Counter Terrorism' di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis.
Ia menyebutkan, ada dua ancaman yang dihadapi negara-negara saat ini termasuk negara Indonesia, yakni ancaman nyata berupa terorisme, bencana alam, hingga pemberontakan dan ancaman belum nyata, yakni perang antarnegara.
"Yang nyata sekali adalah teroris. Teroris yang kita hadapi sekarang adalah teroris generasi ketiga. Pertama adalah Al-Qaeda dia menghantam Barat. Kedua ini seluruhnya dia ngaku-ngaku Islam dan merusak Islam. Sebenarnya teroris musuh Islam karena merusak nama Islam," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini.
Menurut dia generasi kedua teroris adalah ISIS, sedangkan generasi ketiga adalah pejuang yang pulang dari Suriah, Afghanistan.
Ia menyebut ISIS lahir akibat konflik politik di Irak dan Suriah dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan Islam.
"ISIS pada mulainya hanyalah kekuatan di Irak. Di sini perlu kita garis bawahi bahwa ISIS hanyalah buah dari konflik politik Irak-Suriah yang nggak ada kaitannya dengan agama. Dia biar keren ngaku Islam, biar semua dunia bantu dia, (padahal) dia merusak Islam," tegas purnawirawan jenderal bintang empat ini.
Ia menambahkan, kelompok teroris itu sering mengubah strateginya agar tidak terlacak oleh pihak keamanan.
"Polri-TNI dan seluruh masyarakat Indonesia harus bekerja sama menghadapi musuh semua negara itu," tuturnya.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018