Semarang (ANTARA News) - Menteri Keungan, Sri Mulyani Indrawati menyatakan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) merger menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diharapkan bisa mulai beroperasi pada awal November 2007. Penggabungan ini, katanya usai dialog dengan pengusaha bertema "Maju dan Berkembang dengan Go Public" di Semarang, Sabtu, dilakukan dalam spirit ingin membangun kebersamaan dan kultur bursa yang jauh lebih optimistis. "Hal ini juga seiring dengan momentum perekonomian kita yang semakin stabil dan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik yang mengharuskan dan mengharapkan adanya suatu pasar modal yang semakin dinamis," katanya. Oleh karena itu, kata dia, menggunakaan momentum merger BEJ dan BES untuk membentuk nama baru yaitu BEI ini tidak sekadar nama, tetapi suatu representasi bursa yang akan menampung dan mengembangkan seluruh perekonomian Indonesia. Ia mengatakan, bagi perusahaannya sendiri, yaitu BEJ dan BES yang akan menjadi perusahaan baru, ini diharapkan menjadi kultur baru yang bisa mengakomodasi perkembangan ekonomi Indonesia yang masih beragam. "Kemarin di Surabaya dan hari ini di Semarang sudah tergambarkan betapa banyaknya variasi minat, keinginan, bahkan dengan pengetahuan yang masih terbatas dari pelaku ekonomi untuk bisa berpartisipasi di dalam bursa saham pasar modal kita," katanya. Ia berharap, Bapepam bekerja bersama-sama membuat momentum merger ini menjadi sesuatu yang bisa membangkitkan semangat, menciptakan, atau menggunakan pasar saham atau pasar modal sebagai ajang membangun ekonomi Indonesia yang lebih merata dan lebih baik, pada saat yang sama juga memberikan manfaat yang lebih langsung kepada masyarakat. Manajemen kedua perusahaan yaitu BES dan BEJ diharapkan juga bekerja sama membuat marger ini tidak hanya sekedar kehendak dari otoritas, tetapi suatu niat yang murni di dalam suatu kesepakatan untuk membuat pasar modal Indoensia menjadi lebih baik. "Jangan lupa bahwa di dalam konteks kita sebagai bangsa sudah terikat di dalam komitmen regional dan internasional di dalam pengembangan atau integrasi dari pasar modal," katanya. Kedua perusahaan ini diharapkan menyatu dan kemudian bisa bersinergi guna menyiapkan pasar modal Indonesia untuk terintegrasi di pasar ASEAN, katanya. Ia juga berharap bursa bisa menyiapkan diri memenuhi seluruh infrastruktur dalam kapasitas dan kompetensinya untuk bisa kompetitif dengan bursa-bursa lainnya. Dialog tersebut diharapkan dapat menggugah minat perusahaan di daerah ini untuk menjadi perusahaan publik. Dengan demikian akan memberikan sinergi positif bagi perusahaan, salah satunya dari segi sumber pendaaan serta meningkatkan citra perusahaan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007