Senggigi-Mataram (ANTARA News) - Wakil Presiden H.M Jusuf Kalla menegaskan, tidak ada suatu bangsa yang dihormati, dilihat dan dipandang dengan baik tanpa kemajuan ekonominya. "Walaupun hebat berpolitik, hebat berpidato, tetapi bila ekonominya tidak maju, maka negara itu tidak akan pernah dihormati," katanya pada puncak peringatan HUT Komite Pemuda Nasional Indonesia (KNPI) ke-34 di Senggigi-Mataram, Sabtu siang. Menurut dia, kalau kemajuan ekonomi suatu negara ataupun daerah tidak baik, maka yang akan diwariskan adalah semakin banyaknya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dikirimkan ke perkebunan kelapa sawit di Malaysia ataupun TKW ke Timur Tengah. Pengiriman para TKI ataupun TKW itu keluar negeri merupakan keterpaksaan sementara, sebab sebagai Wapres dirinya ingin mewariskan kedepan nanti adalah semakin banyaknya tenaga-tenaga terampil bekerja di luar negeri. "Saya ingin TKI yang dikirim bekerja ke luar negeri adalah pemuda yang memiliki bakat-bakat tinggi atau bahkan setingkat manager ataupun dokter, bukan tenaga seperti sekarang ini," katanya. Pada kesempatan itu, Wapres menyatakan bahwa anak bangsa di negeri ini sudah terlalu lama tidak memakai pikirannya, terlalu lama tidak memakai tangannya dan juga terlalu lama tidak memanfaatkan isi kantongnya. Bangsa yang mau maju adalah bangsa yang selalu memakai otaknya dan segala kekuatan serta kemampuannya untuk bekerja. "Dan bangsa ini sudah terlalu lama mengandalkan ketergantungan kepada pihak luar negeri bangga menjalin kerjasama dengan pihak asing, mari kita bekerja berdasarkan kekuatan serta kemampuan yang dimiliki," katanya. Pada kesempatan itu, Wapres mengajak segenap generasi muda mewujudkan mimpi menjadi kenyataan. Dalam deklarasi pemuda Indonesia yang dikumandangkan 34 tahun lalu bermakna cita-cita, Pemuda Indonesia bersumpah mewujudkannya sehingga pewarisan cita-cita bermakna bahwa bagaimana pemuda sekarang mampu mewujudkan cita-cita menjadi kenyataan. Cita-cita pemuda yang dideklarasikan 34 tahun lalu itu adalah negara yang maju, makmur, adil dan yang damai sejahtera. Cita-cita tersebut harus dilaksanakan. "KNPI sebagai wadah pemuda-pemudi Indonesia tidak hanya bisa mewariskan cita-cita saja, jangan sampai KNPI berusia seratus tahun tetap saja mewariskan cita-cita," tegasnya. Ditegaskan bahwa cita-cita yang termaktub dalam deklarasi pemuda yang dilakukan 34 tahun lalu adalah untuk dilaksanakan, dan pemuda sebagai calon pemimpin harus mampu mentransformasikan mimpi menjadi kenyataan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007