Prosesi penyerahan dipimpin langsung oleh Kepala Instalasi Kedokteran Forensik Komisaris Besar Polisi Edi Purnomo ke perwakilan Lion Air.
Pasca penyerahan surat kematian dari pihak RS Polri ke perwakilan maskapai, Direktur ATC (Air Traffic Controller) Lion Air Group Kapten Dibyo Soesilo lalu menyerahkan jenazah korban beserta surat kematian ke keluarga.
Adapun jenazah yang diserahkan ke keluarga sekitar pukul 21.00 WIB, Rabu, diantaranya Kasan, Eling Sutikno, Sahabudin, dr Rio Nanda Pratama, AKBP Sekar Maulana, serta kakak-beradik Radhika Widjaya dan Rafezha Widjaya.
Sebelum jenazah diserahkan, seorang pemimpin agama mengajak keluarga bersama pihak lain yang hadir saat itu untuk mendoakan korban.
Dalam sambutannya, Kombed Pol Edi meminta maaf kepada keluarga atas proses identifikasi yang membutuhkan waktu relatif panjang. Ia juga berharap agar keluarga dapat sabar menunggu hasil pemeriksaan dari tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) Mabes Polri.
Dalam kesempatan itu, Kapten Dibyo dari Lion Air Groups juga menyampaikan permintaan maafnya mewakili pihak perusahaan.
Ia mengatakan, insiden jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 telah menjadi pelajaran bagi pihak maskapai. Kapten Dibyo turut menyebut Lion Air Group akan menanggung seluruh kebutuhan keluarga, termasuk membiayai proses pemakaman.
Dari tujuh jenazah yang diserahkan ke keluarga, beberapa diantaranya langsung dibawa keluarga, dan rencananya akan dipulangkan dengan penerbangan tercepat.
Jenazah yang dipulangkan langsung dibawa dengan ambulans menuju bandara. Sementara itu, satu peti jenazah atas nama Kasan kembali dititipkan ke RS Polri, karena pihak keluarga belum menentukan jadwal untuk pemulangan dan pemakaman.
Hingga hari kesepuluh pencarian dan evakuasi pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 di Tanjung Pakis, Karawang, tim DVI Mabes Polri telah mengidentifikasi total 51 penumpang dan menerima 186 kantong jenazah. ***2***
Baca juga: Kokpit Lion Air JT 610 ditemukan hancur
Baca juga: RS Polri terima total 186 kantong jenazah Rabu malam
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018
