"Kapolri telah menggulirkan perlunya kerja sama antarnegara untuk memutus aliran dana jaringan teroris internasional biar dunia global aman," kata Direktur Eksekutif Lemkapi Dr Edi Hasibuan di Jakarta, Rabu malam.
Gagasan Kapolri yang disampaikan pada Pertemuan Tingkat Tinggi Melawan Pendanaan Terorisme Tahunan ke 4 di Bangkok, Thailand itu menunjukkan kemampuan Tito dalam menangani aksi terorisme.
Dia mengatakan Indonesia perlu berbangga memiliki Kapolri yang memiliki keahlian menangani aksi terorisme termasuk menggagas kerja sama untuk memotong pendanaannya.
Kapolri, katanya, berpendapat kerja sama unit intelijen keuangan (financial intelligence unit) antarnegara perlu juga dilibatkan dalam memutus aliran dana dan logistik kelompok teroris.
"Gagasan kerja sama intelijen keuangan itu sangat beralasan dan langsung mendapat dukungan semua negara dalam forum internasional itu," ujar Edi.
Edi berpendapat saat ini ancaman terorisme bisa terjadi di mana saja sehingga butuh kerja sama yang kuat antarpenegak hukum termasuk unit intelijen keuangan semua negara,
Menurut doktor ilmu hukum ini, dalam menangani terorisme, polisi indonesia adalah salah satu polisi yang paling berhasil menangani terorisme di dunia.
Maka tidak heran apabila banyak polisi dari berbagai negara di dunia belajar menangani terorisme kepada kepolisian indonesia, katanya.
Baca juga: Menko Polhukam: waspadai aliran uang pembiayaan terorisme
Baca juga: Polri mendalami temuan PPATK soal aliran dana Bahrun Naim
Baca juga: BI mencegah dompet elektronik disusupi dana terorisme
Baca juga: BNPT: Penting kerja sama putus dana teroris
Pewarta: Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018