Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kehutanan MS Ka`ban mengatakan, sebanyak 318 Balai Pengelolaan DAS (BP DAS) Dephut dan dinas kehutanan kabupaten/kota akan menyalurkan 700 juta bibit pohon kepada masyarakat untuk program penghijauan tanaman 2007-2008.
"Penyaluran bibit tanaman kepada masyarakat seperti Majelis Taklim Dewan Masjid Indonesia (DMI) agar masyarakat ikut menjaga pohon guna mencegah bencana longsor, banjir dan meningkatan pendapatannya," katanya sesuai Berbicara pada Tabligh Akbar dan Dzikir DMI di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu.
Menurut Menhut, upaya mengajak masyarakat agar dengan kesadarannya menanam pohon dimaksudkan menyukseskan gerakan nasional penghijauan lahan yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada April 2006.
"Jika setiap kawasan dari 700 kawasan dapat ditanami pohon pada areal 1.000 ha, maka terdapat 700.000 ha lahan yang berhasil dihijaukan dengan 700 juta bibit pohon yang jenisnya sesuai keinginan masyarakat, seperti bibit pohon nangka, alfukat, durian, sukun atau jati," katanya.
Di depan puluhan ribu ibu anggota Majelis Taklim DMI itu, Menhut mengatakan, gerakan penaman bibit pohon juga merupakan perintah Nabi Muhammad SWA yakni agar umat Islam mendapat rahmat kekayaan dari hasil tanaman, terhindar dari bencana alam serta memiliki udara sejuk dan cadangan air cukup.
Selain itu, katanya, dengan memiliki banyak tanaman, maka masyarakat dan umat Islam akan terhindar dari kemiskinan dan kelaparan, sebab kemiskinan akan mendekatkan kepada ketidakimanan kepada Allah SWT.
Sebelumnya, Ketua Umum DMI KH Dr Tarmizi Taher mengatakan, acara itu diikuti pencanangan seperti pembukaan lahan produktif untuk kaum duafa, memakmurkan masjid, majelis taklim, budaya Qurani, budaya menanam, dan pencanangan tahun kebangkitan ekonomi syariah.
Pembukaan lahan produktif untuk kaum duafa, misalnya, berupa pengelolaan satu hektare sawah di wilayah Cianjur, Jawa Barat.
"Hasilnya diharapkan bisa meningkatkan taraf hidup kaum duafa dan membuka lahan produktif di wilayah lain, sehingga dapat menyebar ke berbagai daerah," kata Ketua Badan Kerjasama Majelis Taklim DMI, Nurdiati Akma.
Sedangkan bagi pengembangan ekonomi syariah, lanjut Nurdiati, diimbau kepada jemaah untuk menabung dan melakukan kegiatan ekonomi berbasis syariah.
"Mereka yang masih menabung di bank-bank umum, misalnya, diharapkan bersedia memindahkan rekeningnya ke bank-bank syariah," katanya.
Tarmizi juga mengatakan, tabligh akbar dan dzikir bersama itu dilakukan sebagai wujud syukur atas Kemerdekaan RI yang telah mencapai 62 Tahun sekaligus memanjatkan doa menjelang Ramadhan 1428 H pada pertengahan September 2007 bagi kemaslahatan dan keberkahan Bangsa Indonesia.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007