Sydney (ANTARA News) - Para pemimpin ekonomi anggota Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) menyepakati untuk memasukkan isu perubahan iklim dalam "Deklarasi Sydney" yang rencananya akan dibacakan pada Minggu (9/9). Perdana Menteri Australia John Howard usai sesi pertama pertemuan puncak pemimpin ekonomi APEC dalam KTT APEC 2007 di Gedung Opera House Sydney, Sabtu, mengatakan, isu tersebut merupakan konsensus internasional baru dalam menghadapi pemanasan global. Menurut Howard, aksi internasional itu diperlukan dan para anggota APEC mendukung pengaturan kebutuhan energi mereka, sekaligus berkontribusi menurunkan emisi gas rumah kaca. Dikatakannya, deklarasi APEC tersebut akan menjadi momentum untuk memfokuskan pertemuan internasional mendatang pada masalah perubahan iklim. "Pertama-tama, kebutuhan untuk menurunkan emisi global jangka panjang dan itu ditegaskan dalam Deklarasi Sydney ini. Kedua, kebutuhan bagi semua bangsa untuk berkontribusi berdasarkan kemampuan dan keadaan mereka untuk menurunkan efek rumah kaca," kata Howard. Kesepakatan soal perubahan iklim tersebut ditandatangani ke-21 pemimpin ekonomi APEC pada pertemuan puncak hari pertama karena Presiden AS George W Bush dijadwalkan akan kembali ke negaranya untuk mempersiapkan laporan penting tentang Perang Irak. Isu perubahan iklim global sebelumnya telah berulang kali ditegaskan PM Howard sebagai agenda penting KTT APEC bertema "memperkuat komunitas kita, membangun masa depan yang berkelanjutan" itu. Selain isu perubahan iklim, masalah kelanjutan negosiasi Putaran Doha dan bagaimana memperkuat sistem perdagangan multilateral dengan mengintegrasikan kawasan perdagangan bebas Asia Pasifik sebagai prospek berjangka waktu panjang, reformasi ekonomi dan fasilitasi perdagangan, keamanan manusia (isu terorisme), kesiapan kesehatan dan emergensi (isu flu burung dan penyakit menular lainnya), moratorium keanggotaan, serta revitalisasi dan reformasi APEC sempat mengemuka sejak pertemuan tingkat pejabat senior dan tingkat menteri. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama ke-20 kepala negara dan kepala pemerintahan lainnya seperti Presiden Filipina Gloria Macapagal-Arroyo, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Presiden China Hu Jintao, dan Presiden AS George Bush, di sela-sela pertemuan puncak tersebut sempat melakukan sesi foto bersama. Dalam foto bersama di depan Gedung Opera House itu mereka mengenakan pakaian khas Australia berupa pakaian petani yang biasa dikenakan pada saat cuaca buruk. Rencananya, pada Minggu (9/9) pertemuan puncak para pemimpin ekonomi APEC itu akan dilanjutkan dan KTT APEC itu akan diakhiri dengan pembacaan Deklarasi APEC atau yang disebut oleh PM Howard sebagai "Deklarasi Sydney". (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007