Malang (ANTARA News) - Menteri Agama (Menag), Maftuh Basyuni, menyatakan bahwa proses pencarian hilal untuk menetapkan hari pertama bulan Ramadhan ditayangkan langsung di salah satu stasiun televisi swasta, RCTI, selama dua hari tanggal 12 hingga 13 September mulai pukul 17.00 WIB.
"Dengan cara ditayangkan langsung di televisi itu agar bisa diikuti dan disaksikan masyarakat secara langsung sekaligus sebagai upaya meminimalisir perbedaan waktu penetapan awal puasa," katanya usai meresmikan ruang VIP Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma di Malang, Sabtu.
Menurut dia, ada lima titik lokasi yang dijadikan pusat pemantauan hilal, di antaranya di Masjid Agung Semarang, Lembang-Jabar dan Tanjung Kodok Lamongan-Jatim itu, nantinya "online" langsung dengan stasiun televisi swasta tersebut sehingga setiap ada perubahan bisa diketahui secara langsung.
Ia mengatakan, kalaupun nanti masih ada perbedaan dalam penetapan awal puasa, maka perbedaan itu jangan dijadikan pertentangan dan perselisihan, hanya saja masyarakat sudah menyaksikan sendiri lewat tayangan langsung di televisi, tetapi kalau tetap tidak mau atau tunduk pada kondisi riil itu namanya keterlaluan.
Ia mengakui, meskipun pemerintah telah menetapkan tim pemantau hilal, namun seluruh Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam baik dari kalangan Nahdatul Ulama (NU) maupun Muhammadiyah tetap dilibatkan dan diberikan keleluasaan untuk melakukan pemantauan sendiri.
Berkaitan dengan pemantauan tersebut, katanya, pihaknya pada hari Selasa (11/9) akan mengundang seluruh komponen masyarakat yang terlibat dalam pemantauan, termasuk Ormas-ormas Islam dan para duta besar negara Islam yang bertugas di Indonesia.
"Walaupun seluruh komponen masyarakat sudah melihat secara langsung, namun pemerintah juga perlu menetapkan kepastian awal bulan Ramadhan melalui Surat Keputusan (SK)," katanya menambahkan.
Menyinggung persiapan pelaksanaan Haji tahun 2007/2008, Menag mengatakan, sudah selesai, hanya tinggal yang di tanah air masih menunggu proses penyelesaian visa dan lainnya sudah tuntas.
"Akhir Ramadhan ini diperkirakan proses pervisaan calon jamaah sudah selesai seluruhnya dan tinggal pematangan persiapan agar tidak ada kendala serta hal-hal yang kurang baik pada tahun lalu tidak akan terjadi lagi," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007