"Kami berharap kepada tim Basarnas, khususnya Presiden Joko Widodo untuk bisa melanjutkan pencarian sampai semua ditemukan. Kami mohon, paling tidak jenazah dapat ditemukan dan teridentifikasi identitasnya sehingga bisa dikebumikan," ujar Dodi sambil terisak ditemani keluarga korban lainnya di Rumah Sakit Polri Said Sukanto, Jakarta Timur, Rabu.
Dodi yang merupakan orang tua kandung dari korban atas nama Sandy Johan Ramadhan mengaku khawatir mengingat proses evakuasi Lion Air JT 610 akan berakhir.
Pihak keluarga selalu mendukung tim Basarnas, polisi dan tim DVI yang bekerja keras untuk proses evakuasi yang berlangsung sejak Senin (29/10) lalu.
Rumah sakit telah menerima 185 kantong jenazah dengan 44 jenazah teridentifikasi dari total 189 penumpang dan awak kabin.
Sementara itu, Basarnas memutuskan untuk memperpanjang masa operasi evakuasi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di kawasan perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Kami putuskan operasi evakuasi pencarian korban kami perpanjang tiga hari khusus tim Basarnas," kata Kepala Basarnas Muhammad Syaugi di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta.
Dia menegaskan hanya tim Basarnas saja yang tetap melakukan operasi SAR dalam tiga hari ke depan, tidak seperti pada 10 hari awal evakuasi korban ketika personel dari berbagai unsur terlibat.
Baca juga: Turbin kedua Lion Air mendarat di JICT
Baca juga: Basarnas perpanjang masa evakuasi korban Lion Air
Baca juga: DVI jelaskan tahapan identifikasi korban Lion
Pewarta: Tessa Qurrata Aini
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018