Denpasar (ANTARA News) - Tiga Menteri Kabinet Indonesia bersatu akan menghadiri pertemuan flu burung bertaraf internasional (Gol Meeting international Key Partners on Avien Influenza and Pandemic Preparednass) di kawasan wisata Jimbaran, 30 Km selatan Denpasar. "Ketiga menteri tersebut masing-masing Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, Menteri Kesehatan Dr. Siti Fadillah Soepari dan Menteri Pertanian Dr Ir Anton Apriyantono," kata salah seorang panitia kegiatan tersebut Iqbal di Denpasar, Sabtu. Ia mengatakan, pertemuan yang melibatkan 150 peserta dari sejumlah negara dan peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia akan berlangsung Selasa, 11 September 2007. Pertemuan tersebut dibuka Menko Kesra Aburizal Bakrie, dengan pembicara perwakilan UNESCO yang menangani flu burung David Naborro dan Ketua pelaksana harian Komnas pengendalian flu burung dan kesiapsiagaan menghadapi pandemi influenza Bayu Krisnamurthi. Gubernur Bali Drs Dewa Beratha juga akan tampil sebagai pembicara memaparkan penanggulangan flu burung yang telah merenggut korban jiwa, yang belakangan sempat menjadi perhatian masyarakat internasional. Peserta luar negeri yang ikut ambil bagian dalam kegiatan internasional kali ini antara lain negara-negara donor yang peduli dan membantu penanggulangan flu burung di Tanah Air. Selain itu juga lembaga internasional yang mempunyai perwakilan di Indonesia antara lain Uni Eropa. Iqbal mengatakan, Menko Kesra dan kedua Menteri Kabinet Indonesia bersatu didampingi Bayu Krisnamurthi selesai pertemuan tersebut memberikan keterangan kepada wartawan serta "teleconference dari Desa Sedang, sebuah desa tanggap flu burung di Kabupaten Badung. Bali sejak merebaknya isu flu burung dan telah merenggut dua korban jiwa, sejumlah duta besar negara sahabat langsung melakukan kontak komunikasi ke Bali. Demikian pula sejumlah biro perjalanan mancanegara yang memasok turis ke Pulau Dewata menanyakan upaya penanganan dan langkah antisipasi terhadap virus yang mematikan itu. Biro perjalanan wisata di luar negeri maupun para duta besar menanyakan tentang kasus flu burung, serta upaya penanganan dan langkah-langkah dalam mengantisipasi agar kasus tersebut tidak meluas, kata Kepala Dinas Pariwisata Propinsi Bali Drs I Gede Nurjaya dalam kesempatan terpisah. Bali sebagai daerah tujuan wisata yang setiap tahunnya menerima kunjungan 1,3 hingga 1,4 juta wisatawan mancanegara, sejak dini telah menyiapkan diri, waspada dan siaga menghadapi serangan flu burung. Rumah sakit umum pusat (RSUP) Sanglah sejak 2003 dirancang sebagai rumah sakit rujukan dalam menangani pasien flu burung dari seluruh kabupaten/kota di Bali, maupun Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Dua rumah sakit daerah lainnya masing-masing RS Tabanan dan Gianyar juga dipersiapkan untuk menangani virus AI yang pada awalnya menyerang unggas.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007