Jakarta (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat George W.Bush menyampaikan komitmennya untuk membantu program "reforestasi" di Indonesia senilai 20 juta dolar AS dalam pertemuannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Hotel Intercontinental Sydney, Sabtu pagi. Presiden Bush juga menyampaikan keinginannya meningkatkan kerja sama militer dengan Indonesia yang dinilainya penting dan sudah berjalan dengan baik selama ini. Pertemuan bilateral tersebut berlangsung sebelum keduanya menghadiri KTT ke-15 Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Gedung Opera Sydney. Presiden Bush menyampaikan penghargaan dan dukungannya kepada Pemerintah Indonesia yang dinilainya memiliki komitmen yang kuat untuk ikut menyelamatkan lingkungan hidup khususnya mengenai perubahan iklim dan pelestarian terumbu karang. Ia pun menyampaikan keinginannya agar Presiden Yudhoyono dan para pemimpin dunia lainnya terus membantu meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Terkait proses negosiasi Putaran Doha WTO, Presiden Bush menyampaikan terimakasih dan dukungannya kepada Indonesia yang terus mengawal suksesnya perundingan tersebut. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pertemuan dengan Presiden Bush berlangsung dalam suasana cukup konstruktif terutama ketika keduanya membahas isu-isu hubungan bilateral kedua negara. "Kita telah melakukan sebuah diskusi yang konstruktif mengenai hubungan bilateral kedua negara," katanya. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin didampingi sejumlah menteri dan pejabat masing-masing negara. Dalam kesempatan itu, Presiden Yudhoyono menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Bush atas komitmen Washington terhadap upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pelestarian terumbu karang yang terkait erat dengan perubahan iklim. Yudhoyono juga berharap, kerjasama kedua negara terus meningkat dan dapat berjalan efektif. Presiden juga menyampaikan terima kasih atas dukungan AS pada pencapaian sukses dalam proses perundingan Putaran Doha WTO (organisasi perdagangan dunia). Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit dari pukul 09.30 waktu setempat itu, Presiden Yudhoyono didampingi Menko Perekonomian Boediono, Menlu Hassan Wirajuda, Mensesneg Hatta Radjasa, Mendag Mari E Pangestu, Menneg LH Rachmat Witoelar, anggota Wantimpres Emil Salim serta Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal, sedangkan Bush didampingi Menlu Condoleezza Rice dan sejumlah pejabat AS lainnya. Pada akhir pertemuan tersebut, para wartawan diberi kesempatan mendengarkan pernyataan singkat kedua kepala negara tanpa ada kesempatan melakukan tanya jawab. Sebelum bertemu Bush, Presiden Yudhoyono juga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden China Hu Jintao. Namun belum diperoleh hasil pertemuan tertutup kedua kepala negara tersebut kendati Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal sebelumnya mengatakan, pembicaraan keduanya lebih difokuskan pada masalah ekonomi khususnya hubungan perdagangan. "Kita punya strategic partnership (kemitraan strategis-red.) dengan China dan saya kira (keduanya menyinggung) hal-hal yang berkaitan pengembangan hubungan tersebut," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007