Padang (ANTARA News) - Tanjakan dan tikungan di Kelok 44 di Agam akan menantang para pebalap yang turun di etape IV balap sepeda Tour de Singkarak 2018, Rabu.

Sebanyak 92 pebalap yang melanjutkan balapan akan mengambil start di Pantai Cimpago, Padang, pukul 10.00 WIB Rabu pagi, menuju finis di Ambun Pagi, Agam.

Dari Pantai Cimpago, para pebalap akan menempuh rute sejauh 144 km melintasi Jalan S. Parman, Universitas Negeri Padang, Pasar Lubuk Buaya, Simpang BIM, Simpang Patung Ikan, Lubuk Alung, By Pass Pariaman, Sungai Garingging, kantor Bupati Agam, Lubuk Basuk, Kelok 44 dan finis di puncak Ambun Pagi, Agam.

Balapan etape IV memiliki tiga titik sprint yaitu di Lubuk Alung (km 25,5), Sungai Limau (km 62) dan Lubuk Basung (km 107,9) serta satu titik tanjakan King Of Mountain di Kelok 44 Ambun Pagi yang memiliki ketinggian 1.140 meter (km 144/kategori 1).

Kelok 44 yang berada di sebelah timur Danau Maninjau itu menjadi ikon balapan etape IV kali ini. Jalan melingkar berkelok yang berada di Kabupaten Agam, Sumatera Barat itu memiliki 44 kelok atau tikungan melingkari lereng perbukitan dengan ketinggian mencapai kurang lebih 1.500 meter di atas permukaan laut.

Sesuai namanya, masing-masing tikungan diberi nomor urut satu hingga 44.

"Ketika melintasi kelok di sana, kalian akan melihat pemandangan di sana sangat Indah... salah satu trek yang bagus tapi bukan lah yang mudah," ungkap pebalap senior Lex Nederlof (Tim Nex CCN).

Sementara itu, pemegang jersey kuning setelah etape III, Jesse Ewart dari Sapura Cycling Team akan mencoba mempertahankan puncak pimpinan klasemen pebalap umum di balapan hari ini.

"Balapan besok (Etape IV) akan lebih sulit," kata Ewart usai Etape III di Tanah Datar, Selasa.

"Saya akan berusaha sebaik mungkin, itu yang bisa saya lakukan. Semoga saya bisa mempertahankan jersey kuning ini. Jika tidak bisa, saya sudah melakukan yang terbaik," kata Ewart, yang juga menjadi raja sprint dan raja tanjakan di etape III.

Baca juga: Pebalap Australia rajai etape III Tour de Singkarak 2018

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2018