Faktor penurunan HBA bulan ini dipengaruhi pasar global akibat rendahnya konsumsi batu bara di China...Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batu bara merilis Harga Batubara Acuan (HBA) November 2018 pada harga dolar AS 97,90 per ton.
Harga batu bara Acuan ini digunakan sebagai patokan dalam penjualan langsung (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel)
Berdasarkan data dari Kementerian ESDM yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa, HBA bulan ini melanjutkan tren penurunan sejak tiga bulan terakhir, yaitu Agustus (107,83 dolar/ton), September (104,81 solar/ton), dan Oktober (100,89 dolar/ton).
Namun bila dibandingkan dengan HBA bulan yang sama pada tahun 2017 (year on year) yaitu 94,80 dolar/ton, maka HBA November 2018 naik 3,10 dolar per ton atau setara 3,16 persen.
Faktor penurunan HBA bulan ini dipengaruhi pasar global akibat rendahnya konsumsi batu bara di China sehingga berdampak pada ketatnya kebijakan impor batu bara negara tirai bambu tersebut.
Nilai HBA sendiri diperoleh rata-rata empat indeks harga batu bara yang umum digunakan dalam perdagangan batu bara dunia, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya.
Penentuan ini disetarakan pada nilai kalori batu bara 6.322 kcal per kilogram Gross As Received (GAR), kandungan air (total moisture) 8 persen, kandungan sulfur 0,8 persen as received (ar), dan kandungan ash 15 persen ar
Sementara itu, mayoritas harga acuan untuk 20 mineral logam (Harga Mineral Acuan/HMA) juga mengalami penurunan di bulan November 2018. Misalnya, untuk harga nikel turun menjadi 12.578,64 dolar AS/dry metric ton (dmt) dari bulan sebelumnya, yaitu 12.803,41/dmt.
1. Kobalt: 59.670,91 dolar/dmt, turun dari 63.659,09 dolar/dmt
2. Timbal: 1.988,07 dolar/dmt, turun dari 2.040,55 dolar/dmt
3. Seng: 2.616 dolar/93 dmt, naik dari 2.422,42 dolar/dmt
4. Aluminium: 2.053,82 dolar/dmt, turun dari 1.699,33 dolar/dmt
5. Tembaga: 6.226,20 dolar/dmt, naik dari 5.956,98 dolar/dmt
6. Emas sebagai mineral ikutan: 1.204,91 dolar/ounce, naik dari 1.198,59/ounce
7. Perak sebagai mineral ikutan: 14,49 dolar/ounce, naik dari 14,43 dolar/ounce.
8. Ingot timah Pb 300: sesuai harga ingot timah yang dipublikasikan ICDX pada hari penjualan
9. Ingot timah Pb 200: sesuai harga ingot timah yang dipublikasikan ICDX pada hari penjualan
10. Ingot timah Pb 100: sesuai harga ingot timah yang dipublikasikan ICDX pada hari penjualan
11. Ingot timah Pb 050: sesuai harga ingot timah yang dipublikasikan ICDX pada hari penjualan
12 Ingot timah 4NINE: sesuai harga ingot timah yang dipublikasikan ICDX pada hari penjualan
13. Logam emas: sesuai harga logam emas yang dipublikasikan London Bullion Market Association (LBMA) pada hari penjualan
14. Logam perak: sesuai harga logam perak yang dipublikasikan London Bullion Market Association (LBMA) pada hari penjualan
15. Mangan: 5,98 dolar/dmt, naik dari 5,94 dolar/dmt
16. Bijih Besi Laterit/Hematit/Magnetit: 0,82 dolar/dmt, naik dari 0,79/dmt
17. Bijih Krom: 3,68 dolar/dmt, naik dari 3,41 dolar/dmt
18. Konsentrat Ilmenit: 3,56 dolar/dmt sama dengan HMA Oktober 2018
19. Konsentrat Titanium: 9,38 dolar /dmt, turun dari 9,48/dmt
HMA adalah salah satu variabel dalam menentukan Harga Patokan Mineral (HPM) logam berdasarkan formula yang diatur dalam Kepmen ESDM Nomor 2946 K/30/MEM/2017 tentang Formula Untuk Penetapan Harga Patokan Mineral Logam.
Variabel penentuan HPM logam lainnya adalah nilai/kadar mineral logam, konstanta, corrective factor, treatment cost, refining charges, dan payable metal.
Besaran HMA ditetapkan oleh Menteri ESDM setiap bulan dan mengacu pada publikasi harga mineral logam pada index dunia, antara lain oleh London Metal Exchange, London Bullion Market Association, Asian Metal dan Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX).
Baca juga: Harga batubara turun dipengaruhi kebijakan impor China
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018