Kuala Lumpur (ANTARA News) - Suhakam (Suruhanjaya Hak Asasi Manusia) atau Komnas HAM Malaysia mengunjungi KBRI Kuala Lumpur, kemudian melihat tempat penampungan para TKW, dan menemui Suryani, seorang PRT yang diduga diperkosa oleh seorang pejabat Rela. "Bagaimana kamu bisa diperkosa oleh seorang pejabat Rela," kata Dato Siva Subramaniam, Ketua Suhakam Malaysia ketika bertemu dan berdialog dengan Suryani dan beberapa TKW yang menjadi korban penganiyaan di Malaysia, di Kuala Lumpur, Jumat. Suryani kemudian menceritakan bahwa ia tiba di Johor Malaysia tiga tahun lalu. Ia bekerja dengan majikan Malaysia keturunan China. Gajinya tidak dibayar selama dua tahun. Kemudian dia melarikan diri tapi ternyata ditangkap oleh seorang pejabat Rela kemudian diperkosa dan kini hamil tujuh bulan. Ia kemudian melarikan diri dan mendatangi KBRI serta minta perlindungan. Kepala Satgas Perlindungan dan Pelayanan KBRI Tatang B Razak kemudian mempersoalkan dan menggugat peristiwa itu kepada para pengurus organisasi Rela. Gugatan itu dijawab dengan mengatakan bahwa pelaku "Sh" sudah dikenakan tindakan administratif dan mereka menawarkan ganti rugi sebesar 5.000 ringgit. "Kami terus terang menolak dan akan membawa kasus ini ke pengadilan," kata Tatang. "Ini merupakan kunjungan kami yang pertama ke KBRI dan penampungan pekerja Indonesia. Kami sangat prihatin dengan berbagai kekerasan yang dilakukan majikan Malaysia kepada pembantu dari Indonesia," kata Siva. Tatang menjelaskan bahwa KBRI Kuala Lumpur tiap tahun menerima sedikitnya 1.000 laporan kekerasan terhadap pembantu asal Indonesia, yang dilakukan majikan mereka di Malaysia.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007