Euro naik menjadi 1,1417 dolar AS dan pound Inggris naik menjadi 1,3048 dolar AS
New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena investor khawatir atas volatilitas pasar global yang dibawa oleh pemilihan sela (paruh waktu) AS yang dijadwalkan Selasa waktu setempat.

Warga Amerika Serikat akan memberikan suara pada Selasa waktu setempat. Sejauh ini, Demokrat telah mendapatkan peluang tinggi untuk mendapatkan kembali kendali di DPR AS, sementara Partai Republik dapat mempertahankan mayoritas mereka di Senat.

Namun ketidakpastian seperti itu diperlunak oleh laporan ketenagakerjaan pada Jumat (2/11) yang menunjukkan bahwa lapangan pekerjaan meningkat secara drastis pada Oktober, dengan pendapatan rata-rata naik 3,1 persen secara tahun ke tahun dan tingkat pengangguran tidak berubah.

Tanda-tanda ekonomi domestik yang kuat itu mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor sepuluh tahun naik menjadi 3,191 persen pada Senin (5/11).

Pada akhir perdagangan New York, sebut Xinhua, euro naik menjadi 1,1417 dolar AS dari 1,1392 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3048 dolar AS dari 1,2964 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7216 dolar AS dari 0,7192 dolar AS.

Dolar AS dibeli 113,22 yen Jepang, lebih rendah dari 113,27 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 1,0039 franc Swiss dari 1,0043 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3108 dolar Kanada dari 1,3112 dolar Kanada.

Baca juga: Awal pekan rupiah menguat jadi Rp14.955, ini penyebabnya
 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018