Di Rusia masih ada kos-kosan seharga Rp50 ribu per bulan, jika di-kurs dengan mata uang rupiah. Sebagai perbandingan, saat ini biaya kos di Yogyakarta paling murah rata-rata berada pada kisaran Rp150 ribu hingga Rp 200 ribu per bulan

Yogyakarta, (ANTARA News) - Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (Stipram) Yogyakarta menjajaki kerja sama dengan perguruan tinggi di Rusia dalam bidang pengembangan akademik dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

"Rencana kerja sama dengan perguruan tinggi di Rusia itu meliputi beberapa bidang, di antaranya pertukaran mahasiswa dan dosen serta program 'joint degree'," kata Ketua Stipram Yogyakarta, Suhendroyono di Yogyakarta, Senin.

Di sela kuliah umum di kampus Stipram Yogyakarta, ia menambahkan melalui program "joint degree" mahasiswa mendapatkan tambahan kuliah dua semester, kemudian memperoleh sertifikat dari dua perguruan tinggi sekaligus.

"Semula kami sempat ragu-ragu untuk mengadakan kerja sama dengan Rusia. Namun, setelah mengetahui potensi negara itu kami menjadi yakin untuk menjalin kerja sama," kata Suhendroyono yang juga Ketua Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata (Hildiktipari).

Sementara itu, Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Rusia, Mohamad Wahid Supriyadi usai mengisi kuliah umum di Stipram Yogyakarta mengatakan biaya pendidikan dan biaya hidup di Rusia lebih murah dibanding dengan negara-negara Eropa lainnya.

"Di Rusia masih ada kos-kosan seharga Rp50 ribu per bulan, jika di-kurs dengan mata uang rupiah. Sebagai perbandingan, saat ini biaya kos di Yogyakarta paling murah rata-rata berada pada kisaran Rp150 ribu hingga Rp 200 ribu per bulan," katanya.

Menurut dia, murahnya biaya pendidikan di Rusia tidak berarti kualitasnya rendah, justru sangat bagus terutama bidang teknik, teknologi informasi, dan pariwisata.

"Mengenai bahasa Rusia, kita bisa belajar melalui pelatihan selama satu tahun. Jadi, hampir tidak ada kendala jika Indonesia menjalin kerja sama pendidikan dengan Rusia," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya menyambut baik keinginan Stipram Yogyakarta untuk menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di Rusia.

Kuliah umum bertema "Komparasi Pola Pikir Pengembangan Pariwisata Nasional ke Depan" itu juga dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V DIY Bambang Supriyadi, staf ahli Kemenpar Anang Sutono, dan Ketua Lembaga Profesional Pariwisata Indonesia I Gusti Putu Laksaguna.

Baca juga: Pariwisata Yogyakarta tetap berjalan baik
Baca juga: Rusia Tetap Gelar Pekan Budaya di Jakarta dan Yogyakarta

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018