Palangka Raya (ANTARA News) - Enam orangutan dilepaskan di Pulau Badak Kecil, yang berada di Gugusan Pulau Salat Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

"Keenam orangutan itu akan dijaga, diamati, dan diberi pakan tambahan oleh tim dari Yayasan BOS seumur hidup mereka," kata CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite dalam siaran pers yayasan pada Senin.

Orangutan yang dilepaskan di pulau tersebut terdiri atas pejantan berusia 20 tahun bernama Moncos, orangutan betina berumur 23 tahun bernama Yasmine, orangutan betina bernama Manis yang berusia 22 tahun, orangutan 28 tahun bernama Caesar, orangutan betina usia 26 tahun bernama Mama Lasa, dan orangutan betina umur 21 tahun bernama Pepsi.

Jamartin menyatakan penggunaan Pulau Badak Kecil sebagai pulau suaka bagi orangutan telah direncanakan sejak 2016.

Pulau Badak Kecil, pulau berhutan dengan luas sekitar 104 hektare, merupakan bagian dari gugusan Pulau Salat Nusa yang total luasnya mencapai 2.089 hektare. Kawasan itu dikelola Yayasan BOS bersama dengan PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS).

Direktur Utama PT SSMS Vallauthan Subraminam mengatakan dalam kerja sama ini Yayasan BOS menerapkan praktik terbaik dalam rehabilitasi orangutan dan pengelolaan suaka orangutan.

Sedangkan PT SSMS berperan menyediakan lahan serta infrastruktur konservasi seperti platform, bangunan, hingga kanal pemisah antarpulau.

Penyiapan lahan tersebut ditujukan untuk keperluan pra-pelepasliaran bagi orangutan yang telah lulus Sekolah Hutan dan lahan suaka bagi orangutan yang tidak bisa dilepasliarkan di hutan, kata Vallauthan.

Pulau Badak Kecil dinilai memiliki daya dukung ideal dengan vegetasi yang terpelihara baik, terisolasi oleh air sungai sepanjang tahun, dan tidak teridentifikasi memiliki populasi orangutan liar sehingga dapat mendukung peningkatan kemampuan adaptasi dan sosialisasi bagi orangutan.

Baca juga: Walhi minta pemerintah selamatkan orangutan Tapanuli
Baca juga: Peneliti: kondisi populasi orangutan Kalimantan kritis

Pewarta: Kasriadi, Jaya W Manurung
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018