Presiden AS dan Tiongkok telah menyelesaikan percakapannya terkait hubungan dagangnya. Hal itu menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan negara berkembang

Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore menguat 14 poin menjadi Rp14.967 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.981 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Senin mengatakan bahwa kurs rupiah terapresiasi terhadap dolar AS menyusul meredanya kekhawatiran pelaku pasar terhadap perang dagang.

"Presiden AS dan Tiongkok telah menyelesaikan percakapannya terkait hubungan dagangnya. Hal itu menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan negara berkembang," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, belum ada informasi resmi terkait percakapan pimpinan dua negara itu membuat apresiasi mata uang rupiah relatif terbatas.

Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova menambahkan sentimen dari dalam negeri yang positif turut berpengaruh terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah.

"Ekonomi Indonesia yang masih tumbuh memberi harapan bahwa stabilitas ekonomi kita terjaga setelah sempat dilanda kekhawatiran perlambatan ekonomi global akibat perang dagang," katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS), pada Senin (5/11) mencatat ekonomi Indonesia di triwulan III-2018 tumbuh sebesar 5,17 persen secara tahunan (year-on-year).

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin (5/11), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp14.972 dibanding sebelumnya pada Jumat (2/10) di posisi Rp15.089 per dolar AS.

Baca juga: Awal pekan rupiah menguat jadi Rp14.955, ini penyebabnya

Baca juga: BI: Penguatan rupiah karena membaiknya situasi pasar keuangan

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2018