Jakarta (ANTARA News) - Kapal Riset Baruna Jaya I akan memperluas jangkauan pencarian korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 serta bagian kotak hitam dari pesawat nahas yang pada 29 Oktober jatuh di perairan Karawang tersebut.

"Kami terus evaluasi dan koordinasi bersama KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) dan Basarnas untuk kelanjutan misi SAR, termasuk perluasan area pencarian," kata Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza di Jakarta, Senin.

Kapal Riset Baruna Jaya I pada Senin kembali ke pelabuhan untuk mengisi bahan bakar sebelum melanjutkan pencarian.

Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT M. Ilyas mengatakan Kapal Riset Baruna Jaya I dengan menggunakan Multi Beam Echo Sounder berusaha memetakan keberadaan Cockpit Voice Recorder (CVR). Perangkat itu bisa melakukan pemetaan di dasar laut dengan jangkauan hingga 11 kilometer (km).

"Sekali menyapu dasar laut bisa mendapatkan data image dan topografi dasar laut. Ini untuk mengidentifikasi objek dasar laut," ujar dia.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Muhammad Syaugi mengatakan tim SAR gabungan akan berjuang untuk mengevakuasi semua penumpang pesawat Lion Air JT 610.

"Kami tetap berusaha sekuat tenaga dengan apa yang kami miliki, kami yakin bisa mengevakuasi semua korban," kata Syaugi.

Syaugi menuturkan tim SAR gabungan telah memperpanjang masa evakuasi penumpang dan pesawat Lion Air JT 610 hingga tiga hari ke depan.

"Mudah-mudahan dengan waktu yang ada ini kami tetap all out. Walaupun sampai sepuluh hari nanti, kalau masih ada kemungkinan untuk menemukan saya akan terus mencari saudara-saudara kami ini," ujarnya.

Baca juga:
Polri sudah dapatkan data anak dan bayi penumpang Lion
Basarnas berupaya evakuasi semua penumpang

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018