Malang (ANTARA News) - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi mengingatkan masyarakat agar menjadikan bulan Ramadhan sebagai sarana introspeksi diri karena bangsa Indonesia sudah terlibat dalam kesalahan kolektif cukup besar. "Kesalahan demi kesalahan telah dilakukan bangsa Indonesia seperti merebaknya korupsi di setiap lini dan ilegal logging yang terjadi selama puluhan tahun sampai hutan menjadi rusak parah, sementara pelakunya tidak tertangkap," katanya di Malang sebelum bertolak ke Jakarta, Jumat. Menurut pengasuh Pesantren Mahasiswa (Pesma) Al-Hikam itu, kesalahan demi kesalahan yang cukup besar dan terus berlanjut itulah yang mendatangkan mala petaka bagi bangsa. Menyinggung adanya usulan diberlakukannya penanggalan internasional, Hasyim secara tegas mengatakan, tidak mungkin bisa direalisasikan termasuk penanggalan Islam, karena ada "dateline" yang disesuaikan zona masing-masing negara. Ia mengatakan, seharusnya yang menjadi pemikiran dan program adalah penanggalan regional yang disamakan, karena seringkali adanya perbedaan akibat adanya perbedaan cara penghitungan yang disebabkan berbeda metode serta perbedaan riil zona. Karena seringnya terjadi perbedaan penghitungan terutama penanggalan Islam tersebut, mantan Cawapres pasangan Megawati Soekarnoputri itu mengusulkan agar akhir bulan sya`ban bisa ditayangkan di televisi seperti halnya gerhana bulan sehingga bisa meminimalisir perbedaan. "Kalau gerhana bulan bisa, kenapa hilal tidak bisa. Oleh karena itu saya berharap ini menjadi masukan positif dan bisa direalisasikan sebagai upaya mengakomodir hitungan fiqih dan astronomi jalan dua-duanya sehingga hitungan itu benar-benar tepat," katanya menambahkan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007