"Klaim uang tunggu dibuka pukul 14.00 WIB karena ada agenda (pertemuan tim SAR gabungan dengan keluarga penumpang) di sini, jadi klaim uang tunggu mulai pukul 14.00 WIB agar tidak terpecah konsentrasi," kata Ramaditya di posko krisis di Hotel Ibis Cawang, Jakarta, Sabtu.
Ramaditya mengatakan keluarga penumpang dapat fokus terlebih dahulu pada pemaparan dari tim SAR gabungan terkait proses evakuasi dan pencarian penumpang dan puing-puing pesawat Lion Air JT 610 di Senin pagi.
Perusahaan penerbangan Lion Air memfasilitasi pertemuan antara tim SAR gabungan dengan keluarga penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang rencananya dilakukan di Ballroom Teluk Jakarta, Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur pada Senin mulai pukul 10.00 WIB.
Ramaditya menuturkan pada hari biasa layanan klaim uang tunggu yang besarnya Rp5 juta itu dibuka sejak pukul 10.00 WIB hingga selesai.
Ramaditya mengatakan ada beberapa keluarga yang belum memberikan respons terkait klaim uang tunggu meskipun telah diberikan informasi dari pihak Lion Air.
"Banyak faktor salah satunya sudah ada yang pulang ke daerah terus ya berpikir nanti-nanti sajalah semua diklaim daripada bolak-balik," ujarnya.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang membawa 189 orang dengan rincian 178 pemakai jasa penerbangan usia dewasa, satu anak-anak, dua bayi, dua pilot, dan lima awak kabin.
Badan SAR Nasional memastikan pesawat terbang Lion Air nomor penerbangan JT 610 itu jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Senin pagi (29/10). Jenzah penumpang dari pesawat nahas itu dibawa ke Rumah Sakit Kepolisian Indonesia dr Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diidentifikasi secara forensik.
Hingga Minggu siang (4/11), Basarnas telah membawa 105 kantong jenazah. Jenazah tersebut langsung di bawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca juga: Tim Karawang perluas pencarian korban Lion Air
Baca juga: Lion Air fasilitasi pertemuan tim SAR dan keluarga
Baca juga: Tim SAR pesawat jatuh patut dijadikan pahlawan
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018