Jakarta (ANTARA News) - Korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 atas nama Verian Utama (31) yang pada akhirnya teridentifikasi lewat uji DNA dari tujuh korban teridentifikasi pada Minggu akan dibawa ke kampung halamannya di Pangkal Pinang, Bangka Belitung.

"Katanya (orang tua Verian) mau dibawa ke Bangka (Belitung), mau dimakamin disana katanya kalo ketemu," ujar Ketua RT tempat tinggal korban di Jalan Tanjung Duren Dalam III RT 006/003, Tanjung Duren Selatan, Grogol Jakarta Barat bernama Englindawati Chandra di Jakarta.

Englindawati menyebut pihak keluarga dekat Verian di Jakarta sudah menghubunginya dan mengatakan akan membawa jenazah ke Rumah Duka Abadi, Daan Mogot.

"Verian akan dibawa ke rumah duka setelah serah terima. Sementara warga disini berencana akan datang," ujar dia.

Jenazah Verian, lanjut Englindawati, menurut keterangan dari pihak keluarga akan dibawa dengan ambulans melewati kediamannya sebelum sampai di rumah duka.

Berdasarkan pantauan dari kediaman Verian Utama, tidak ada seorangpun di dalam rumah dan dalam keadaan terkunci mulai sejak RS Polri Said Sukanto Kramatjati mengumumkan temuan identifikasi baru

Polisi kembali mengidentifikasi tujuh jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di Rumah Sakit Polri Said Sukanto, Jakarta, Minggu.

Kepala Disaster Victim Identification Rumah Sakit Bhayangkara Tk.I Raden Said Sukanto Kombes Pol Lisda Cancer mengungkapkan data tujuh penumpang yang berhasil diidentifikasi melalui DNA, sidik jari dan medis.

Total ada 14 penumpang yang sudah diidentifikasi. Sebelumnya sudah ada tujuh korban yang jenazahnya berhasil diidentifikasi, yakni Endang Nur Sribagusnita, Wahyu Susilo, Fauzan Azima, Jannatun Cintya Dewi, Candra Kirana, Monni dan Hizkia Jorry Saroinsong.

Pesawat Lion Air JT 610 yang membawa 189 penumpang dan kru jatuh di perairan Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10), setelah hilang kontak selama tiga jam.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018