Pamulang, Tangerang, (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo berjanji akan membantu pembangunan Pondok Pesantren Darul Hikmah, di Pamulang, Tangerang.
"Saya nanti akan bicara dengan Pak Kyai apakah tanahnya di pondok pesantren ini memungkinkan untuk dibangun? Saya kan belum tahu. Pembangunan yang pertama adalah rusun (rumah susun) bagi para santri, 3 lantai," kata Presiden saat bersilaturahmi di Pondok Pesantren Darul Hikmah Pamulang, Tangerang, Minggu.
Presiden menyampaikan hal tersebut seusai berdialog dengan santri dan santriwati ponpes tersebut yaitu Kamelia dan Bagus Iskandar di panggung.
Presiden meminta Kamelia untuk menyebutkan 5 sila Pancasila sedangkan Bagus diminta menyebutkan suku di Indonesia berikut lokasi pulau suku itu berada. Keduanya berhasil menjawab pertanyaan tersebut dan saat ditanya meminta apa, baik Kamelia dan Bagus pun meminta agar pondok pesantren tersebut dikembangkan lagi.
"Nah ini baru santri yang bener ini," ungkap Presiden.
Presiden juga berencana untuk membangun balai latihan kerja di ponpes Darul Hikmah.
"Kedua, nanti saya bicarakan dengan Pak Kyai apa mungkin dibangun balai latihan keterampilan, terserah baik berupa bangunan atau nanti di dalamnya ada permintaan pondok untuk kursus komputer atau garmen atau keterampilan yang lain tapi insya Allah awal tahun depan akan dibangun bila lahannya sudah siap, tergantung ke ponpes, tergantung Pak Kyai," jelas Presiden.
Dalam silaturahmi itu, Presiden juga menjelaskan soal tuduhan kriminalisasi ulama yang pernah diarahkan kepadanya.
"Soal kriminalisasi ulama padahal setiap hari saya ke pondok pesantren ketemu ulama, ketemu santri padahal Hari Santri itu keputusan saya, jangan sampai dibalik-balik, ini yang tidak benar," tambah Presiden.
Ia berharap agar selanjutnya masyarakat khususnya warga pondok pesantren hijrah dari fitnah menjadi jujur dan hijrah dari pesimis menjadi optimis.
"Saya juga ingin menyampaikan urusan ibu-ibu, tadi pagi saya ke pasar Anyar di Tangerang, tadi saya cek banyak sekali barang karena saya ingin buktikan harga-harga dalam posisi stabil, jangan sampai dari isu-isu tersebut termakan, kalau ada yang naik wajar karena harga memang berfluktuasi," ungkap Presiden.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018