Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto tidak menyangka ucapannya terkait "wajah Boyolali" beberapa waktu lalu dipersoalkan banyak pihak padahal pernyataannya itu hanya bercanda.
"Saya bingung kalau ucapan bercanda dipersoalkan. Kalau saya begini dipersoalkan, begitu dipersoalkan," kata Prabowo saat menghadiri deklarasi Komando Ulama untuk Pemenangan Prabowo-Sandi (Koppasandi) di Jakarta, Minggu.
Namun dia menyadari saat ini adalah tahun politik sehingga ucapannya dalam kesempatan apapun akan disorot masyarakat.
Prabowo mengaku akan lebih berhati-hati dalam berbicara terutama banyak acara yang disorot oleh media massa.
"Jadi omongan bercanda sekarang harus dibatasi. Jadi saya bingung mau bicara apa, tapi saudara sudah mengerti," ujarnya.
Sekjen PAN Eddy Soeparno mengatakan pernyataan Prabowo terkait "muka Boyolali" ingin memberikan penekanan bahwa masyarakat kecil sering mendapatkan diskriminasi dan marginalisasi.
Dia menegaskan bahwa Prabowo tidak ada maksud untuk mengejek atau merendahkan masyarakat dengan perkataan tersebut.
"Saya kira itu bukan berarti kita merendahkan seseorang atau pihak tertentu atau kelompok tertentu. Tidak ada sama sekali," ujarnya.
Dia mengaku prihatin segala sesuatu yang diucapkan itu rawan untuk dipolitisir sehingga jangan sampai semua ucapan dianggap merendahkan atau menghina.
Eddy mengatakan untuk menjaga tahun politik ini menjadi teduh, maka harus selalu berpikir positif bukan hal yang justru memecah belah bangsa ini.
Sebelumnya, Prabowo di hadapan pendukungnya pada Selasa (30/10) melontarkan ucapan bahwa warga Boyolali tidak bisa masuk hotel mewah sehingga mereka bisa saja diusir karena "wajah Boyolalinya".
Dalam salah satu bagian dalam pidatonya, Prabowo membicarakan mengenai belum sejahteranya masyarakat sehingga memberi perumpamaan wajah Boyolali yang belum pernah masuk hotel mewah.
"Kalian kalau masuk mungkin kalian diusir karena tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian, ya, tampang-tampang orang Boyolali," ujar Prabowo.
Baca juga: Prabowo: saya tidak pernah "pukul dada" sebagai Pancasilais
Baca juga: Prabowo tegaskan maju pilpres bukan haus kekuasaan
Baca juga: Prabowo Subianto bilang Sunan Ampel inspirasi masa depan Islam
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018