"Kesempatan menjadi PNS sangat kecil, untuk itu sekarang ada dua pilihan menjadi profesional atau menjadi pengusaha sendiri," katanya dalam kuliah umum di Universitas Pembangunan Nasional, Yogyakarta, Minggu.
Dalam kesempatan tersebut hadir Rektor UPN Yogyakarta M Irhas Effendi dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta KGPAS Paku Alam X dan jajaran forum komunikasi pimpinan daerah.
Wapres mengatakan, dengan kesempatan yang begitu kecil, maka diperlukan semangat gerakan memperkuat kewirausahawan.
Melalui wirausaha muda itulah, maka kesempatan dalam membangun ekonomi bangsa menjadi semakin lebih besar. Melalui wirausahawan pula maka kesenjangan dapat dikurangi, dan lapangan pekerjaan dapat diciptakan.
Kesenjangan yang menciptakan ketidakadilan ekonomi adalah salah satu pemicu konflik dan disintegrasi bangsa. "Dari 15 konflik besar sepanjang Indonesia merdeka, 10 diantaranya diakibatkan karena ketidakadilan," katanya.
Wapres mengatakan, perkembangan teknologi kini telah menciptakan peluang yang luar biasa dalam kewirausahaan.
Kemampuan melihat peluang untuk dijadikan komoditas dan dapat meraih keuntungan merupakan jiwa kewirausahaan yang dibutuhkan.
Bila di masa lalu, bekerja membutuhkan kantor atau tempt fisik, saat ini, yang dibutuhkan adalah tempat kerja. Semua orang dapat bekerja di mana saja. Bahkan di rumah sekalipun.
Wapres mencontohkan, saat ini tanpa memiliki tokopun orang bisa jualan melalui internet (e-commerce), bahkan bisa menjangkau seluruh dunia.
Selain itu, Gojek misalnya, meski mampu melayani pelanggan ojek terbesar di Indonesia namun tidak memiliki motor, katanya.
Untuk itu, Wapres mendorong para pemuda untuk berani berwirausaha, guna membangun perekonomian bangsa, mengatasi kesenjangan dan menjadikan perekonomian yang lebih berkeadilan.
Baca juga: Wapres kunjungan kerja ke Yogyakarta dan Lombok
Baca juga: Wapres sebut ASN sebagai pemersatu bangsa
Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018