Pekanbaru (ANTARA News) - Gerhad Saragih (33) korban flu burung yang meninggal pada Kamis (6/9) kemarin diduga terkontaminasi virus mematikan itu dari ayam potong yang dibelinya di pasar. "Kami masih menyelidiki sumber virus yang menulari Gerhad. Ada indikasi ia terjangkit virus flu burung dari ayam potong yang dibelinya di pasar," ujar Kasubdin Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Riau Rondang Nayati di Pekanbaru, Jumat. Ia mengatakan, dari informasi keluarga Gerhad, sebelum jatuh sakit korban membeli ayam di Pasar Pantai Raja, pasar di desa tempat tinggal Gerhad. Ayam tersebut kemudian dipotong di rumahnya. Menurut Rondang, Dinas Peternakan Kabupaten Kampar telah mengambil sampel darah dari 12 ekor ayam di Pasar Pantai Raja, tempat almarhum Gerhad pernah membeli ayam. "Sampel darah ayam itu masih diperiksa di Bukit Tinggi (Balai Pengujian dan Penelitian Veteriner-Red)," katanya. Dinas Peternakan Riau bekerjasama dengan Dinas Peternakan Kampar dan Dinas Kesehatan telah melakukan pemusnahan unggas di lingkungan tempat tinggal Gerhad. Bahkan, para tetangga Gerhad sukarela menyerahkan unggas peliharaan mereka untuk dimusnahkan. "Kasus kematian Gerhad membuat masyarakat trauma dan mereka sukarela menyerahkan ayam, itik dan burung peliharaan untuk dimusnahkan," ungkap Rondang. Gerhad bermukim di sebuah desa perkebunan sawit di Sungai Pagar Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar. Ia menjadi korban flu burung ketiga di Riau yang meninggal pada Kamis kemarin. Sedangkan dua warga Riau yang terlebih dahulu menjadi korban yakni Ani (28) pada April dan Yatino pada Juni 2007. Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Riau dr Taswin Yacob saat dikonfirmasi perihal tindak lanjut antisipasi penyebaran flu burung di Kampar, mengatakan pihaknya telah membentuk tim khusus. "Tim ini mengawasi kesehatan dari keluarga dan orang-orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan korban," ujar Taswin.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007