"Sebanyak 66 personel Tagana kita kerahkan untuk mendukung proses pencarian tersebut. Mereka juga dibantu Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH)," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat di Jakarta, Sabtu.
Hal tersebut sesuai dengan Nota Kesepahaman Kementerian Sosial dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) Nomor 5 Tahun 2016 dan MoU-05/III/BSN-2016, maka Kementerian Sosial telah mengambil langkah-langkah yaitu memerintahkan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat untuk membantu sepenuhnya upaya dimaksud.
Harry merincikan, personel Tagana yang terlibat yaitu 41 orang berasal dari Tagana Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang untuk mendukung support logistik, dapur umum dan pencarian.
Selain itu sebanyak 25 personel Tagana Bangka Belitung melakukan pendampingan dan Layanan Dukungan Psikososial keluarga penumpang.
Dapur umum di Pantai Pakis Jaya, Karawang menyiapkan 1.500 porsi untuk konsumsi petugas dan relawan tiga kali sehari. Dapur umum tersebut mulai beroperasi pada Selasa (30/10) atau sehari setelah jatuhnya pesawat dengan rute perjalanan Jakarta-Pangkalpinang, hingga 5 November mendatang.
Stok logistik juga akan terus ditambah seusai kebutuhan dalam tiga hari ke depan. Kemensos juga terus berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.
Dukungan lainnya dari Kemensos yaitu pemasangan satu unit tenda serba guna dan satu unit tenda layanan dukungan psikososial di Bandara Depati Amir Pingkal Pinang serta memberangkatkan Tim Babel ke Jakarta untuk membantu evakuasi dan pemulangan jenazah penumpang pesawa
Baca juga: Dapur umum Dinsos dukung operasi pencarian korban JT 610
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018