Data pekerjaan yang dirilis Jumat (2/11) secara luas dianggap sebagai indikator kunci kekuatan ekonomi AS

New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS berbalik menguat (rebound) terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), didorong angka pertumbuhan lapangan pekerjaan AS yang tinggi pada Oktober.

Total payroll (gaji) pekerjaan non-pertanian naik 250.000 pada Oktober, dan tingkat pengangguran tetap datar di 3,7 persen, terendah sejak 1969, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada Jumat (2/11), dikutip dari Xinhua. Penghasilan rata-rata naik 0,2 persen dan naik 3,1 persen selama setahun terakhir.

Data pekerjaan yang dirilis Jumat (2/11) secara luas dianggap sebagai indikator kunci kekuatan ekonomi AS. Para analis percaya bahwa data-data ekonomi itu akan mendorong Federal Reserve untuk menaikkan suku bunganya lagi pada Desember, menyusul kenaikan suku bunga pada September untuk ketiga kalinya.

Baik pertumbuhan lapangan kerja maupun kenaikan suku bunga The Fed dapat mendorong reli dolar AS, karena meningkatkan prospek pertumbuhan domestik dan membuat mata uang greenback lebih berharga di pasar global.

Pada akhir perdagangan New York, sebut Xinhua, euro turun menjadi 1,1392 dolar AS dari 1,1409 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2964 dolar AS dari 1,3017 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7192 dolar AS dari 0,7206 dolar AS.

Dolar AS dibeli 113,27 yen Jepang, lebih tinggi dari 112,70 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 1,0043 franc Swiss dari 1,0018 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3112 dolar Kanada dari 1,3087 dolar Kanada.

Baca juga: Harga emas turun tertekan penguatan dolar AS

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018