"Untuk dua jenazah yang teridentifikasi hari ini atas nama Chandra Kirana dan Hizkia Jorry Sorainsong dipulangkan ke keluarganya Sabtu,sesuai dengan permintaan keluarga," kata Jubir Mabes Polri Sulistyo Pudjo di RS Polri Raden Said Sukanto, Jakarta Timur, Jumat malam.
Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Kombespol Haryanto menyerahkan secara simbolis kedua jenazah kepada pihak Lion Air. Dia mengatakan kepulangan jenazah tersebut menjadi tanggung jawab Lion Air usai diserahterimakan RS Polri kepada maskapai pada Jumat malam agar sampai dan dimakamkan oleh keluarga.
"Setelah kami proses identifikasi, kami menyerahkan dua jenazah ini secara simbolis pada Lion Air. Untuk selanjutnya proses pengantaran jenazah menjadi tanggung jawab Lion," kata Haryanto.
Chandra Kirana dipulangkan ke Pasar Bhayangkara Gg Cempaka Kelurahan Pasar RT 003 RW 008 Kabupaten Pali, Sumatera Selatan. Sedangkan Hizkia dipulangkan ke Jalan Kramat V nomor 20 RT 004 RW 009, Senen, Jakarta Pusat.
Kedua jenazah korban tersebut merupakan dua di antara tiga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang teridentifikasi pada Jumat.
Adapun satu jenazah lainnya adalah berjenis kelamin perempuan atas nama Monni (41) warga Jalan Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat, namun belum diserahterimakan pada keluarganya.
"Untuk Monni masih ada di kami, karena keluarganya belum datang, kemungkinan belum ada di sekitar rumah sakit," ujar Pudjo.
Dengan teridentifikasinya tiga korban lagi Jumat ini, sudah ada empat jenazah korban kecelakaan Lion Air JT 610 yang teridentifikasi. Sebelumnya Jannatun Cintya Dewi juga berhasil teridentifikasi pada Rabu (31/10).
Lion Air JT 610 mengalami kecelakaan dan Jatuh di perairan Tanjungpakis Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10), setelah sebelumnya hilang kontak selama tiga jam sejak pukul 06:33 WIB.
Baca juga: KNKT menyampaikan perkembangan investigasi Lion hari ke-5
Baca juga: Penyelam hadapi kendala arus kuat
Baca juga: Korban Lion Air berencana ingin lanjut kuliah
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018
