... alat ROV, itu kalau tidak dikendalikan secara baik akan bisa (jalan) mundur dari titik pencarian karena arus, apalagi penyelam...
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi, mengatakan, tidak mudah untuk menemukan dan mengangkat bagian-bagian pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 610 meski kedalaman perairan "hanya" 30-32 meter.
"Jangan bayangkan mudah walau kedalaman 30-32 meter, belum lagi ombak di atas," katanya, di Dermaga JICT 2 Tanjung Priok Jakarta Utara, Jumat.
Dia mengatakan, proses evakuasi yang dilakukan Tim SAR gabungan harus berpacu dengan waktu apalagi setiap hari arus cukup deras.
"Kami gunakan alat ROV, itu kalau tidak dikendalikan secara baik akan bisa (jalan) mundur dari titik pencarian karena arus, apalagi penyelam," tambah dia.
Tim SAR gabungan berhasil menemukan bagian besar pesawat yang jatuh di perairan Tanjung Karawang Jawa Barat tersebut berupa roda pesawat.
Sementara badan pesawat belum ditemukan begitu juga dengan Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merupakan bagian dari kotak hitam pesawat.
Namun tim telah memastikan lokasi penemuan pesawat dan fokus di titik tersebut yang tidak jauh dari lokasi penemuan Flight Data Recorder (FDR) pada Kamis (1/11). Bersama dengan Cockpit Voice Recorder, kedua subinstrumen ini tergabung dalam unit penyimpan data yang awam katakan sebagai black box.
"Sekarang sudah tepat sekali lokasinya. Kedalaman ditemukan 30-32 meter," tambah dia.
Syaugi menjelaskan, pertama kali hilang kontak ditemukan serpihan di 2-3 nautical mile ke arah barat daya. Setelah itu ditemukan FDR 500 meter arah barat laut dan Kamis sore ditemukan bagian pesawat yang besar yaitu roda pesawat 300 meter di arah selatan.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018