Jakarta (ANTARA News) - Sestama Bappenas, Syahrial Loetan, mengatakan Daftar Rencana Prioritas Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (DRPPHLN) atau "green book" bakal dapat menurunkan rasio utang pemerintah terhadap PDB hingga 31,8 persen pada 2009 nanti. "Sekarang kita sudah berada pada angka yang sangat bagus lah, sekitar 36 persen," kata Syahrial di Jakarta, Jumat Dijelaskannya, pihaknya akan mengutamakan pinjaman pada sektor-sektor yang sangat banyak manfaatnya bagi Indonesia, seperti proyek Mass Rapid Transportation (MRT). "Dari `blue book ke `green book` banyak tahapnya. Kita tanya dulu kepada si pengusul apakah masih butuh. kedua, kita lihat apakah proyek yang ditawarkan betul masuk dalam `streamlime` prioritas pemerintah atau di pinggir. Kalau di pinggir prioritas, kita mungkin bisa coret dulu," katanya. Selain, katanya, tentu saja masih ada keinginan dan prioritas negara atau lembaga kreditur terhadap proyek-proyek tertentu yang menentukan proyek yang masuk dalam "green book" Dari sekitar 4 miliar dolar AS nilai proyek yang dimasukkan dalam "blue blook", diperkirakan hanya separuh yang mendapat ketertarikan kreditor dalam "green book" 2006-2009 itu. "Kebanyakan memang proyek infrastruktur karena teknologi dari luar yang mau kita ambil," jelasnya. Dia juga mengatakan tidak ada negara atau lembaga kreditur yang dominan dalam daftar tersebut. Sebelumnya, Direktur Pemantauan Pendanaan Pembangunan, Benny Setiawan, mengemukakan Bappenas rencananya akan meluncurkan "green book" pada September ini. (*)
Copyright © ANTARA 2007