Jakarta (ANTARA News) - GoPro Inc pada Kamis memperkirakan pendapatan kuartal keempat di bawah perkiraan analis karena terus berjuang atas memudarnya permintaan untuk produknya, menyebabkan saham pembuat kamera action itu turun hampir 13 persen dalam perdagangan after-market.

Perusahaan mengatakan mereka mengharapkan pendapatan kuartal keempat menjadi antara 360 juta dolar AS dan 380 juta dolar AS, di bawah perkiraan analis sebesar 392,9 juta dolar AS, menurut data IBES dari Refinitiv.

Ramalan itu mengecewakan karena perusahaan meluncurkan model baru berharga rendah dari kamera Hero andalannya untuk musim liburan.

GoPro telah mencoba untuk mendorong permintaan untuk kamera aksi - yang pernah harus dimiliki oleh peselancar, skydivers, dan pecandu aksi lainnya - seiring dengan meningkatnya persaingan.

Perusahaan mengatakan akan menguntungkan pada kuartal keempat dan mengharapkan low channel inventory untuk posisi yang baik untuk kuartal pertama.

San Mateo, perusahaan yang berbasis di California melaporkan kerugian bersih sebesar 27,1 juta dolar AS, atau 19 sen per saham, dalam tiga bulan yang berakhir 30 September, dibandingkan dengan laba sebesar 14,7 juta dolar AS, atau 10 sen per saham, setahun sebelumnya.

Atas dasar yang disesuaikan, perusahaan kehilangan 4 sen per saham. Pendapatan turun 13,3 persen menjadi 285,9 juta dolar AS.

Analis memperkirakan kerugian 6 sen per saham dengan pendapatan 272,3 juta dolar AS.

Saham perusahaan, yang telah kehilangan 13 persen tahun ini, diperdagangkan pada 6,25 dolar AS setelah bel penutupan, demikian Reuters.

Baca juga: GoPro siapkan tiga kamera baru

Baca juga: Xiaomi dilaporkan ingin beli GoPro

Baca juga: GoPro pertimbangkan jual perusahaan

Baca juga: Kamera Google Clips saingi GoPro

Baca juga: Sony siapkan RX0 action cam pesaing GoPro

Penerjemah: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018