Proses pemulihan akan dilakukan dengan membangun tower sementara, yang menurut informasi sementara akan memakan waktu dua hingga empat hari

Palangka Raya (ANTARA News) - Aliran listrik di sebagian wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, yakni di tiga daerah selama beberapa hari ke depan akan mati total karena robohnya menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt.

"Dampak dari musibah tersebut menyebabkan Sistem Interkoneksi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah terputus," kata Manager Komunikasi, Unit Induk Wilayah Kalselteng M. Yusfiansyah melalui pernyataan yang disampaikan di Palangka Raya, Jumat.

Dia mengatakan, beberapa Gardu Induk (GI) yang terkena dampaknya yakni GI Palangka Raya di Kota Palangka Raya, GI Kasongan di Kabupaten Katingan, GI Sampit dan GI Bagendang di Kabupaten Kotawaringin Timur.

Robohnya menara SUTT di jalan Mahir Mahar Kota Palangka Raya itu terjadi pada Jumat (2/10) dini hari pukul 00.28 WIB diduga karena kencangnya embusan angin.

Baca juga: Pembangkit Listrik Mikro Hidro terbesar Kalteng berhenti beroperasi

Akibat kejadian itu, suplai listrik untuk wilayah tersebut mengalami kehilangan daya sebesar 63 Mega Watt (MW). Sebagian suplai listrik untuk Kota Palangka Raya dan sekitarnya pun mengandalkan PLTD Kahayan dan PLTD Baamang dengan total daya 17,5 MW. Namun, suplai listrik tersebut tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan listrik di tiga kabupaten itu.

Manajer Bagian Pemasaran dan Layanan Pelanggan PLN Palangka Raya, M Anwari menambahkan, akibat kejadian itu tiga Kabupaten di Kalteng tersebut aliran listriknya akan mati total selama dua hingga empat hari ke depan.

Upaya pemulihan yang dilakukan PLN Kalselteng adalah dengan mendirikan tower darurat yang akan digunakan sebagai pengganti SUTT 150 kV yang roboh.

"Proses pemulihan akan dilakukan dengan membangun tower sementara, yang menurut informasi sementara akan memakan waktu dua hingga empat hari. Selama itu aliran listrik akan tetap terputus," kata Anwari saat dikonfirmasi melalui telepon genggamnya.

Saat ini para petugas sedang dalam tahap proses mobilisasi material ke lokasi. Material tersebut ada yang berasal dari Kabupaten Pulang Pisau maupun dari Banjar Baru, Provinsi Kalimantan Selatan.

"Kami mohon doa dari seluruh masyarakat agar upaya kami dalam mendirikan tower darurat dapat berjalan lancar sehingga suplai listrik ke pelanggan di Kalimantan Tengah kembali normal," katanya.

Baca juga: Masyarakat pelosok Kalteng berharap terlayani aliran listrik
Baca juga: PLN : sistem kelistrikan Kalsel dan Kalteng pulih

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018