Moskow (ANTARA News) - Rusia paling lambat pada 2010 akan mengoperasikan RS-24, Rudal balistik antarbenua paling canggih yang memiliki beberapa hulu ledak. Langkah tersebut merupakan respon atas rencana Amerika Serikat (AS) yang menempatkan sistem perisai Rudal di Czech dan Polandia. "Kami paling tidak membutuhkan lima tes peluncuran lagi sebelum dapat menerjunkan Rudal ini dalam waktu tiga tahun," kata Jenderal Nikolai Solovzov, kepala jaringan Rudal Rusia, kepada kantor berita Interfax yang dilansir DPA. Sebelumnya Rusia mengatakan mereka akan menerjunkan Rudal dari jenis-jenis lainnya. RS-24, menurut sumber di Moskow, dapat menembus semua sistem pertahanan karena kemapuannya membawa beberapa hulu ledak. Pada bulan Mei, saat uji coba Rudal baru tersebut diumumkan, Presiden Vladimir Putin memberi jawaban terhadap rencana Rudal pertahanan AS serta terhadap penolakan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk menandatangani kesepakatan mengenai pasukan di Eropa. Saat itu Rusia melakukan uji coba Rudal jarak pendek-menengah, Iskander-M, yang memiliki kecepatan dan ketepatan tinggi. "Tidak perlu khawatir atas aksi Rusia karena Rusia tidak punya karakter yang agresif," kata Putin ketika itu yang disiarkan kantor berita Itar-Tass. "Mereka (Rudal) hanyalah jawaban terhadap aksi unilateral yang kasar dan tidak berdasar dari mitra-mitra kami." Putin juga menyebut Rusia akan meneruskan untuk membangun kemampuan militernya, dengan menambahkan bahwa "Bukan kami yang memulai babak baru perlombaan senjata." Rusia telah mengingatkan Washington bahwa respon terhadap semua bentuk perisai Rudal akan "asimetrikal," kata Putin. Pihak AS mengatakan Rudal dari Iran dan Korea Utara adalah sasaran dari rencana perisai Rudal mereka. Rusia telah menentang rencana tersebut dengan mengatakan sistem perisai Rudal itu mengarah langsung ke Moskow. Sistem perisai Rudal tersebut kemungkinan ditempatkan di Polandia dan Republik Czech.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007