Jakarta (ANTARA News) - Pikiran negatif yang terus muncul sebaiknya segera dihilangkan sebelum dia menuntun Anda masalah kesehatan, salah satunya depresi.
"Karena tadi pikiran buruk, bayangkan setiap hari ada pikiran buruk, menyebabkan tubuh kita mengeluarkan beberapa neurotransmitter yang tidak sehat, membuat kita sulit tidur, kita menjadi sedih terus, karena sistem limbik dikasih stimulus negatif seperti itu," psikolog dari Unika Atma Jaya, Prof. Irwanto, Ph.D.,di Jakarta, Kamis.
Menurut Irwan, Anda bisa melawan pikiran negatif itu, jika pikiran logis Anda masih bekerja. Bila tidak, cobalah menggunakan perasaan misalnya dengan melakukan aktivitas yang Anda sukai untuk memicu keluarnya pikiran logis itu.
Pikiran negatif biasanya juga dialami mereka yang menderita depresi. Selain pikiran, perasaan mereka juga negatif.
"Pikiran berulang-ulang dan pikiran itu cenderung sangat negatif. Orang yang mengalami depresi, biasanya terpuruk karena selain pikirannya negatif, perasaannya pun sangat negatif," kata Irwanto.
Jika pikiran negatif itu menyangkut perangai orang lain, cobalah untuk berbicara padanya, berbagilah beban pikran Anda. Mungkin saja Anda hanya salah paham pada dia.
"Kadang kita berpikir orang terdekat kita seolah mengkhianati kita. Kita tiidak pernah cerita, hanya memendam sendiri. Pikiran kita negatif. Padahal jangan-jangan hanya salah paham. Keberanian dia datang untuk bicara itu mengeluarkan atau mengurangi beban.
Share beban pada orang yang tepat," tutur Irwanto.
Bila pikiran negatif ini menganggu suasana hati bahkan membuat Anda kehilangan minat pada sesuatu yang biasanya Anda sukai, waspadalah karena ini menjadi salah satu pertanda depresi.
"Orang depresi itu kehilangan minat, sehingga memperparah depresinya. Terapi ini dikembangkan untuk memutus itu. Seburuk apapun mood Anda kalau lagi depresi, do something, misalnya mandi, lalu evaluasi perasaan. Tidak melakukan apa-apa justru membuat depresi semakin buruk," kata psikolog klinis dari Unika Atma Jaya, Retha Arjadi, M.Psi dalam kesempatan yang sama.
Irwanto mengatakan, jika sudah masuk dalam tahap depresi segeralah mencari pertolongan.
"Depresi itu sifatnya kronis. Kalau didiamkan, tingkat kronisitasnya akan meningkat. Fase krusialnya tiga sampai enam bulan. Oleh karena itu, kami anjurkan mereka yang mengalami depresi misalnya habis kecelakaan, mendapatkan pertolongan pertama jangan lewat dari enam bulan atau bahkan tiga bulan," kata dia.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018