Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) mencatat adanya kenaikan kembali dana asing di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Utang Negara (SUN) setelah beberapa waktu mengalami penurunan akibat gejolak krisis kredit perumahan di merika Serikat (AS) atau "subprime mortgage". "Kita melihat `yield` (hasil) rupiah di dalam pemahaman investor asing tetap menarik, di samping mereka menyakini stabilitas ekonomi makro kita," kata Direktur Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI Budi Mulya di Jakarta, Kamis. Ia mengatakan BI mencatat posisi dana asing di SBI akhir Juli 2007 Rp29,9 triliun. Pada minggu ketiga Agustus tercatat turun menjadi Rp12,0 triliun. "Namun di akhir Agustus kembali meningkat menjadi Rp17,4 triliun dan pada Selasa (4/9) terus meningkat menjadi Rp18,4 triliun," katanya. Membaiknya pandangan investor asing terhadap rupiah juga ditunjukan dengan meningkatnya posisi dana asing dalam SUN. Dana asing di SUN menurut dia pada akhir Juli 2007 mencapai Rp78,4 triliun dan turun lebih dari Rp8 triliun menjadi Rp70,3 triliun pada minggu ketiga Agustus. "Namun akhir Agustus kembali meningkat menjadi Rp72 triliun dan kemarin Selasa (4/9) meningkat lagi menjadi Rp73,4 triliun," katanya. Ia juga menyatakan perkembangan di pasar modal juga membaik terlihat dari net beli asing yang terus meningkat. "Secara keseluruhan net belinya (investor asing) sepanjang Agustus mencapai Rp5,2 triliun," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007