Bandarlampung (ANTARA News) - BNI Syariah cabang Lampung, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) peserta Reforma Agraria dari Desa Sidorejo, dan PT GGLC, menjalin kerjasama di bidang penggemukan sapi di Desa Sidorejo, Lampung Tengah, Kamis. Penandatanganan kerjasama yang digagas Kanwil BPN Bandarlampung itu dilaksanakan oleh manajer BNI Syariah cabang Lampung, Bambang Hermanto, Ketua Gapoktan Desa Sidorejo, Suratno, dan manajer produksi PT GGLC, Gunawan, serta disaksikan Direktur Landreform BPN, Gunawan Sasmita. Dengan dilaksanakannya kerjasama itu, akses petani peserta Reforma Agraria terhadap permodalan dan pemasaran hasil usahanya dibuka setelah mereka memperoleh sertifikat tanah secara gratis. Reforma Agraria itu, menurut Kanwil BPN Provinsi Lampung Horasman Sitanggang, dimaksudkan untuk memberdayakan para petani dengan membuka akses mereka terhadap aset (sertifikat), permodalan, teknologi pertanian/peternakan, dan pemasaran hasil produksinya. Menurut manajer BNI Syariah Bambang Hermanto, pihaknya telah melakukan survei selama tiga bulan untuk mewujudkan kerjasama tersebut. "Untuk tahap awal, 10 KK akan mendapatkan masing- masing tujuh ekor sapi untuk digemukkan. Nilai investasi itu Rp50 juta per keluarga," katanya. Para petani mengagunkan sertifikat tanahnya kepada BNI Syariah, dan pihak bank membeli sapi dari PT GGLC yang kemudian diserahkan kepada para petani untuk dipelihara. "Setelah dipelihara selama empat bulan, sapi itu kemudian dijual. Sisa harga penjualan setelah dikurangi biaya pembelian sapi oleh bank dan biaya pemeliharaannya oleh petani, kemudian dibagi dengan komposisi 60 persen untuk petani dan 40 persen untuk perbankan," katanya. Disebutkannya, konsep kerjasama dengan petani peserta Reforma Agraria baru pertama kali dilaksanakan di Desa Sidorejo, Lampung Tengah. "Jika dalam empat bulan ini kerjasama itu ternyata menguntungkan, terutama bagi petani, maka kami menyertakan lebih banyak lagi para petani untuk terlibat kerjasama model itu," katanya. Ia juga menyebutkan bahwa kasus pencurian sapi maupun kematian sapi akibat penyakit di Desa Sidorejo tidak terjadi dalam beberapa tahun terakhir, dan hal itu yang mendorong BNI Syariah untuk menyalurkan dana untuk membiayai kerjasama tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007