Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan SAR Nasional Muhammad Syaugi menyebutkan sebanyak empat kapal dengan kemampuan pemetaan bawah laut dikerahkan untuk mencari badan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Utara Karawang.
"Ada empat kapal dikerahkan yang memiliki kemampuan 'sidescan sonar' dan 'multi-beam echosounder' untuk mencari badan pesawat," tutur Syaugi dalam konferensi pers di dermaga JICT II Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Rabu malam.
Kapal-kapal tersebut merupakan armada milik Basarnas, KRI Rigel TNI AL, BPPT, dan Pertamina, katanya menambahkan.
Pencarian badan pesawat bertipe Boeing 737 Max 8 oleh keempat kapal tersebut telah berlangsung selama 12 jam, dengan dipantau langsung oleh Kepala Basarnas M Syaugi dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Selama pencarian yang tanpa kenal lelah itu, tiga kapal berhasil mendeteksi objek di dasar laut yang diduga merupakan badan pesawat Lion Air.
Begitu mengetahui laporan tersebut, Kepala Basarnas dan Panglima TNI langsung mendatangi satu per satu kapal tersebut.
"Yang pertama setelah dicek ternyata bangkai kapal yang sudah terbalik, kedua ternyata rangka kapal, yang ketiga itu objek sepanjang 16 meter. Ternyata bubu (tangkapan) ikan," kata Syaugi menceritakan.
Diharapkan dalam waktu dekat tim pencari dapat menemukan kotak hitam dan badan pesawat yang baru beroperasi pada bulan Agustus tersebut.
Proses pencarian juga melibatkan lebih dari 50 penyelam dari unsur Intai Amfibi (Taifib) dan Marinir.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018