Kita tentu tidak dapat memaksakan cabang olahraga ke tuan rumah SEA Games karena jika kita tuan rumah tentu tidak ingin menggelar cabang olahraga yang tidak menguntungkan kita

Jakarta (ANTARA News) - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menyebut Indonesia tidak dapat memaksakan cabang-cabang olahraga andalannya dalam SEA Games 2019 yang akan berlangsung di Filipina pada November-Desember 2019.

"Kita tentu tidak dapat memaksakan cabang olahraga ke tuan rumah SEA Games karena jika kita tuan rumah tentu tidak ingin menggelar cabang olahraga yang tidak menguntungkan kita," kata Ketua Komisi Pengembangan Olahraga KOI Harry Warganegara di Jakarta, Rabu.

Harry mengatakan panitia SEA Games 2018 telah memasukkan cabang-cabang olahraga nonlimpiade seperti jetski, vovinam, dan biliard selain tentunya cabang olahraga induk yaitu renang dan atletik.

"Kami bersyukur cabang pencak silat juga sudah tersosialisasikan di tingkat Asia Tenggara karena Filipina tidak punya cabang bela diri lokal," kata Harry tentang peluang pencak silat untuk dipertandingkan dalam SEA Games ke-30 itu.

Baca juga: Kemenpora minta KOI perjuangkan cabang olahraga di Filipina

Filipina, menurut Harry, memastikan diri sebagai tuan rumah SEA Games 2019 pada November-Desember setelah pembangunan kota baru di dekat Ibukota Manila.

"Secara domestik, penyelenggaraan akan aman karena Presiden Duterte juga mendukung SEA Games di Filipina," kata Deputi I Bidang Operasional Olahraga Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 itu.

Harry mengaku komite olimipade negara-negara Asia Tenggara akan menggelar pertemuan di Filipina pada November terkait penentuan cabang olahraga SEA Games 2019.

"Saya tidak tahu, mungkin November masih bisa digelar. Pasti ada pertimbangan dari tuan rumah kenapa mau menggelar pada November-Desember. Mungkin bertepatan dengan hari besar mereka," kata Harry tentang waktu penyelenggaraan SEA Games pada musim-musim hujan di Asia Tenggara.

Baca juga: Kemenpora wajibkan komposisi 60 persen atlet junior untuk SEA Games

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018