Call Center ini diharapkan terintegrasi dengan seluruh operator telepon seluler sehingga siapapun bisa menghubungi dengan operator apa saja
Palu, (ANTARA News) - Pusat Data dan Informasi Kebencanaan (Pusdatina) Provinsi Sulawesi Tengah yang diketuai Sekdaprov Hidayat Lamakarate segera membuka pusat layanan informasi penanganan bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Palu, Sigi dan Donggala melalui Call Center 112.
"Penyediaan Call Center 112 ini sedang diproses ke Kementerian Kominfo dan diharapkan segera berfungsi dalam waktu dekat," kata Adiman, Kabag Pemberitaan Biro Humas Pemprov Sulteng usai mengikuti Rapat Koordinasi Pusdatina yang dipimpin Asisten III Setdaprov Sulteng Moeljono di Palu, Rabu.
Dalam rapat yang dihadiri pejabat PT. Telkom dan operator telekomunikasi seluler seperti Telkomsel dan XL itu, Moeljono meminta dukungan para operator telekomunikasi untuk menyiapkan akses internet dan telepon dengan bandwith yang memadai serta Call Center 112 untuk kepentingan Pusdatina.
"Call Center ini diharapkan terintegrasi dengan seluruh operator telepon seluler sehingga siapapun bisa menghubungi dengan operator apa saja, sehingga memudahkan masyarakat untuk memperoleh informasi terkait penanganan masalah bencana ini," ujarnya.
Sekdaprov Sulteng selaku Kepala Pusdatina akan mengirimkan surat permohonan ke Menteri Kominfo di Jakarta yang selanjutnya meminta PT. Telkom untuk membuka call center tersebut.
"Diharapkan call center ini segera berfungsi karena sangat dibutuhkan untuk sentralisasi dan keterpaduan informasi mengenai penanganan bencana selama masa tanggap darurat transisi hingga 25 Desember 2018 nanti," ujarnya.
Terkait akses internet dengan bandwith yang memadai untuk Pusdatina, kata Adiman, juga sangat diperlukan karena nantinya, semua pihak sebagai pengambil keputusan dari lintas sektor dan instansi terkait penanganan kebencanaan ini, akan diberikan akses khusus ke Pusdatina sehingga ada respon cepat dalam menanggapi masalah atau keluhan yang terjadi di masyarakat.
Sejak masa tanggap darurat transisi berlaku pada 26 Oktober 2018, maka semua data terkait masalah kebencanaan ini sudah dilimpahkan ke Pemerintah Provinsi Sulteng.
Untuk mengelola data itu, Gubernur Sulteng membentuk Pusdatina yang dipimpin Sekdaprov Hidayat Lamakarate. Pusdatina ini memilik semua data terkait penanganan kebencanaan mulai dari jumlah pengungsi dan lokasi pengungsian, kondisi pengungsi, layanan air bersih, tenda, hunian sementara, kesehatan, infrastruktur dan sebagainya.
"Dengan terkumpul dan terintegrasinya data yang valid serta mudah diakses, maka pemerintah dengan mudah, cepat dan tepat dalam mengambil keputusan dan langkah-langkah strategis yang diperlukan untuk kelancaran program pemulihan dan rekonstruksi yang sedang gencar dilaksanakan," ujarnya.
Baca juga: Menteri BUMN kunjungi SD Inpres Balaroa
Baca juga: 1.335 anggota TNI dikembalikan ke kesatuan
Pewarta: Rolex Malaha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018