Surabaya (ANTARA News) - Tim peduli lingkungan hidup Posko Ijo bekerja sama dengan Buddhist Education Center (BEC) berencana melepas sekitar 50.000 ekor ikan dari berbagai jenis dalam kegiatan ruwatan Kali Surabaya, yang berlangsung di Lapangan Desa Ngambar, Kecamatan Driyorejo, Gresik, Jawa Timur, Minggu (9/9).
Koordinator Posko Ijo, Prigi Arisandi, dalam keterangannya kepada wartawan di Surabaya, Kamis, mengatakan bahwa kegiatan ruwatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kualitas Kali Surabaya dan ikut serta melestarikan lingkungan.
"Dengan ruwatan dan `Fangsen` atau melepas ribuan ikan, diharapkan bisa memulihkan kualitas air Kali Surabaya yang terus menurun beberapa tahun terakhir," katanya.
Prigi Arisandi yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) itu menambahkan, acara ruwatan juga mengundang warga yang tinggal di sekitar Kali Surabaya, organisasi dan aktivis peduli lingkungan serta pihak terkait lainnya.
"Ruwatan juga dimeriahkan kesenian tradisonal Reog, Jaran Kepang dan Bantengan, serta lomba poster. BEC pada kesempatan itu mengadakan pengobatan gratis bagi warga yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) Surabaya," katanya menambahkan.
Beberapa waktu sebelumnya, Ecoton mengadakan festival anak Kali Surabaya yang diikuti para pelajar dari sejumlah SMP dan SMA di Surabaya dan Gresik yang tergabung dalam program Detektif Kali Surabaya.
Selain melibatkan pelajar, Ecoton juga menggandeng instansi pemerintah dan swasta, perguruan tinggi serta aktivis peduli lingkungan dan masyarakat umum untuk dilatih menjadi investigator Kali Surabaya.
"Semua kegiatan yang kami lakukan semata-mata ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat, agar lebih peduli dengan kondisi Kali Surabaya yang semakin menurun kualitasnya. Padahal kita tahu, air Kali Surabaya merupakan salah satu sumber kehidupan," kata Prigi Arisandi. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007
agar kali surabaya tidak tercemari oleh sampah sampah / limbah pabrik.dengan kesadaran diri kita pasti bisa melakukanxa.
tapi kenapa pabrik2 yang membuang limbuh itu dibiarkan berprodukzi apakah pazal2 UUD toda bisa menghentikan para pengusaha pengesaha itu.sekarang banyak perusahaan yang tidak mementingkan apa dampaknxa akibat produkzinxa.mari kita tuntut pengusaha itu.aku sangat setuju kalu bantaran kali surabaya tiap taun kita lepaskan bibit2 ikan.