Beijing (ANTARA News) - Bursa Efek New York (NYSE) menjadi bursa asing pertama yang mendapat persetujuan untuk membuka kantor perwakilan di Beijing, China, guna melakukan kegiatan "non-operasional" di pasar yang sedang tumbuh dengan cepat itu, kata regulator sekuritas China. Persetujuan itu merupakan yang pertama kali setelah China mengizinkan bursa asing untuk membuka kantor di negara tersebut, dan akan membuat NYSE mampu merayu lebih banyak penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di perekonomian penting yang sedang tumbuh tercepat itu. Sebelum persetujuan itu, maka hanya Hong Kong Exchanges and Clearing Limited yang mendirikan kantor perwakilan di Beijing pada 2003 sesuai dengan "Closer Economic Partnership Arrangement" antara China daratan dan Kawasan Administratif Khusus Hong Kong. Persetujuan China yang diberikan ke NYSE untuk membuka kantor di Beijing mengindikasikan upaya aktifnya dalam melaksanakan hasil dialog ekonomi strategis pertamanya dengan Amerika Serikat yang dilaksanakan pada Desember tahun lalu, kata Komisi Regulator Sekuritas China (CSRC). Pada 20 Mei China mengungkapkan peraturan manajemen yang memberikan lampu hijau untuk mendirikan kator perwakilan bursa efek asing di negara itu. NYSE hanya dapat melakukan aktivitas non-operasional seperti menjadi perantara, promosi dan riset serta diwajibkan untuk menyerahkan laporan ke CSRC mengenai kerja kantor Beijing-nya serta tentang informasi perusahaan China yang terdaftar dan anggotanya. China selalu menempuh pendekatan yang saling menguntungkan dan terbuka dalam mengembangkan pasar modalnya, dan persetujuan itu merupakan prakarsa sukarela, kantor berita Xinhua melaporkan dengan mengutip seorang pejabat senior di CSRC. CSRC mengatakan bahwa sejumlah bursa asing utama lainnya juga mengajukan aplikasi untuk mendirikan kantor di China, demikian laporan Kantor Berita India (Press Trust of India/PTI). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007