Manila (ANTARA News) - Sebanyak empat orang meninggal dan sedikitnya 31 orang terperangkap pada Selasa (30/10) akibat tanah longsor di kawasan pegunungan Filipina, kata pejabat, sementara Topan Yutu melanda negara itu dengan membawa angin kencang dan hujan.
Yutu, topan ke-18 yang melanda Filipina tahun ini, menyapu pulau utama Luzon dengan kecepatan angin mencapai 140 km per jam sebelum bergerak menuju barat di atas Laut China Selatan, menurut badan negara pemantau cuaca.
Jalan-jalan raya yang terhalang longsoran tanah dan benda-benda lain menyebabkan tim-tim pertolongan terhambat sampai ke tempat 31 orang yang terperangkap tanah longsor Selasa sore, kata pihak berwenang setempat. Gedung pemerintah lokal yang berada di Provinsi Mountain juga terkena dampak tanah longsor.
Tanah longsor juga terjadi di Provinsi Ifugao, dekat provinsi itu, dan seorang pria berusia 48 tahun serta tiga anak-anak berumur antara 8 dan 11 tahun meninggal, menurut laporan polisi.
Topan itu, yang pihak berwenang Filipina diberi nama Rosita, datang enam jam setelah topan super Mangkhut membawa hujan deras ke Luzon, menyebabkan puluhan tanah longsor yang membunuh lebih 70 orang di kawasan pegunungan Cordillera.
Ribuan orang yang berada di jalur topan dievakuasi sebelum badai melanda dari kawasan perbukitan, pesisir dan yang memiliki banyak sungai pada Senin setelah peringatan akan terjadi tanah lonsor dan gelombang pasang dikeluarkan.
Baca juga: Topan Yutu landa Filipina
Baca juga: Filipina kosongkan pesisir menjelang Topan Yutu
Sumber: Reuters
Editor: Mohamad Anthoni
Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2018