Jakarta (ANTARA News) - Tiga pekan setelah bertemu dengan Presiden Donald Trump di Gedung Putih, rapper Kanye West mengumumkan dia kini menjauh dari politik, Selasa (30/10) waktu setempat.
Dikutip Reuters, Kanye West, salah satu selebritas yang terang-terangan mendukung Trump, juga akan menjauhkan diri dari kampanye baru yang mendorong warga kulit hitam Amerika untuk keluar dari Partai Demokrat.
"Kini mataku terbuka dan saya menyadari saya dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan-pesan yang tidak saya percaya. Saya menjauhkan diri dari politik dan betul-betul fokus untuk berkreasi!!!" kicau West, tanpa menyebut Trump, yang berasal dari partai Republik, atau nama-nama lain.
Penyanyi yang pernah mengatakan dirinya bipolar itu juga bilang dia "tidak pernah mau dihubung-hubungkan" dengan kampanye "Blexit" pekan lalu yang bertujuan agar orang-orang Afrika-Amerika tidak mendukung Demokrat.
West (41) dihubung-hubungkan dengan kampanye itu setelah pemimpin kampanye, aktivis Candace Owens, mengatakan suami Kim Kardashian itu merancang logo gerakan tersebut untuk disematkan di topi dan kaos.
"Saya memperkenalkan Candace pada orang yang membuat logo dan mereka tidak mau namanya tecantum jadi dia mencantumkan namaku," kicau West, Selasa. "Sama sekali tidak ada hubungannya dengan saya."
West mengunggah komentar itu hanya sepekan sebelum pemilihan kongres AS pada 6 November mendatang dan berbulan-bulan setelah menunjukkan sikap yang tak menentu, termasuk mendeksripsikan perbudakan sebagai pilihan.
Pada 11 Oktober, dia bertemu dengan Trump di Oval Office dan mengatakan di siaran langsung televisi bahwa Trump membuatnya merasa jadi pahlawan super.
Baca juga: Berikan sepatu untuk pemimpin Uganda, Kanye West dapat nama Afrika
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018