Kami juga menginformasikan bahwa DVI RS Polri meminta keluarga korban membawa satu fotokopi kartu keluarga (KK) dan foto korban yang sedang tersenyum.Jakarta (Antara) - Lion Air Group mememfasilitasi tiket pulang pergi (PP) berikut akomodasi penginapan bagi keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Tanjung Karawang.
Menurut Asisten manajer Lion Air Group Tri Siswoy, Lion tidak memberi batasan jumlah anggota keluarga yang akan difasilitasi tiket dan akomodasi penginapan selama tinggal di Jakarta untuk mencari informasi terkait korban.
"Kita sudah sampaikan ke posko-posko di daerah, tiket PP akan ditanggung begitupun dengan akomodasi penginapan," kata Tri saat ditemui di pusat krisis Bandara Halim Perdanakusuma, Selasa.
Setibanya di Jakarta, keluarga korban akan diarahkan untuk mencocokkan data di Bandara Halim Perdanakusuma, dan langsung diantar ke Hotel Ibis Cawang untuk beristirahat sembari menunggu perkembangan di RS Polri.
Meski telah disiapkan penginapan, kata Tri, sebagian besar keluarga korban yang datang dari luar Jawa langsung menuju ke RS Polri Kramat Jati untuk mencari keterangan dari pihak DVI Mabes Polri.
"Kami juga menginformasikan bahwa DVI RS Polri meminta keluarga korban membawa satu fotokopi kartu keluarga (KK) dan foto korban yang sedang tersenyum," kata Tri.
Fotokopi KK dibutuhkan, mengingat hanya keluarga inti yang nantinya diperbolehkan masuk untuk mengidentifikasi korban di RS Polri Kramat Jati.
Hingga hari kedua proses pencarian dan evakuasi pesawat Lion Air JT 610, setidaknya sudah ada ratusan keluarga dari 176 korban yang melapor ke pusat krisis di Bandara Halim Perdanakusuma, Terminal 1B Bandara Soekarno Hatta, Hotel Ibis Cawang, dan RS Polri Kramat Jati.
Khusus untuk Bandara Halim Perdanakusuma, ada sekitar sembilan rombongan keluarga yang mencari keterangan mengenai korban ke petugas.
Akan tetapi, petugas masih melakukan pendataan, mengingat proses pencarian dan evakuasi masih berlangsung.
Keluarga yang datang dipersilakan untuk menuliskan nama korban yang dicari, beserta kontak yang dapat dihubungi petugas.
Beberapa keluarga korban yang datang ke posko pengaduan di Bandara Halim Perdanakusuma mengaku datang dari luar Pulau Jawa. Salah satunya, Hj Mariana, ibu dari korban bernama M. Nasir yang berangkat dari Aceh dan tiba di Jakarta, Selasa siang.
Setibanya di pusat krisis Lion Air JT 610 di Bandara Halim Perdanakusuma, Mariana tampak tidak dapat menahan tangis, dan sempat histeris menanyakan kabar anaknya ke petugas.
Walau kemungkinannya kecil, Mariana menyampaikan harapannya, agar ada keajaiban dan anaknya dapat ditemukan oleh petugas dari Badan SAR Nasional (Basarnas).*
Baca juga: 176 penumpang Lion JT 610 diklaim keluarga
Baca juga: Lion Air akan sediakan peti jenazah untuk korban JT 610
Baca juga: Korban Lion Air JT 610 belum teridentifikasi
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018