Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia memasukkan Rusia dalam daftar negara-negara yang memperoleh fasilitas visa saat kedatangan ("visa on arrival/VoA") bagi wisatawan Rusia yang akan masuk ke Indonesia. "Dengan pemberian fasilitas VoA ini diharapkan menambah minat wisatawan Rusia yang ingin berkunjung ke Indonesia," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Kamis, usai menyaksikan penandatanganan kerjasama kebudayaan, pariwisata dan cinematografi antara Indonesia-Rusia. Penandatanganan kesepakatan yang juga disaksikan Presiden Rusia Vladimir Putin itu, dilakukan antara Dirjen Kebudayaan dan Pariwisata Depbudpar Sapta Nirwandar dengan Dubes Rusia Untuk Indonesia Alexander Ivanov. "Wisatawan Rusia sangat menyukai Bali, masa kunjungannya juga termasuk lama. Bahkan saat ini ada restoran yang berciri khas Rusia," kata Presiden. Sementara itu, Dirjen Kebudayaan dan Pariwisata Depbudpar Sapta Nirwandar menjelaskan, akan banyak pertukaran kerjasama khususnya di bidang kebudayaan yang diharapkan mampu menciptakan arus turisme. "Kedua negara memiliki kebudayaan yang cukup tua dan lokasi-lokasi kebudayaan yang menarik dikunjungi," ujar Sapta. Ia menjelaskan, kerjasama diwujudkan dalam program saling tukar menukar di bidang pertunjukan kebudayaan dan daerah tujuan pariwisata budaya. "Dengan memahami sosio kultur kedua negara, diharapkan dapat mempererat kerjasama dengan wujud saling mengunjungi antar wisatawan," katanya. Ia menjelaskan, selama tahun 2006, jumlah wisatawan Rusia yang berkunjung ke Indonesia mencapai sekitar 180.000 orang, diharapkan dengan kerjasama kebudayaan ini dapat meningkat setidaknya 10 persen pada 2008. Belakangan, ekonomi Rusia terus membaik ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah wisatawan negeri "beruang merah" itu ke sejumlah negara. "Bali telah menjadi salah satu favorit wisatawan asal Rusia, yang biasanya melancong secara berombongan menggunakan pesawat carter," ujar Sapta.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007