Berdasarkan pantauan di RS Polri Sukanto, Selasa, dua kantong jasad itu diturunkan dari mobil ambulans milik Polri dan PMI. Petugas RS Polri Sukanto yang berjaga langsung memasukkan kantong jenazah ke ruang identifikasi.
Kepala RS Polri Sukanto Komisaris Besar Polisi Musyafak menyebutkan pihaknya telah menerima 26 kantong jenasah sejak hari pertama pada Senin (29/10) hingga saat ini.
Musyafak menuturkan tim forensik dan odontologi masih berupaya mengidentifikasi potongan tubuh yang diduga korban pesawat jatuh itu. Petugas masih mengumpulkan data anthemortem dan DNA dari keluarga untuk dicocokkan dengan jasad korban.
Baca juga: Hingga Selasa sore, sudah tercatat 185 Data Antemortem JT 610
Sebelumnya, pesawat type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat bernumpang 189 orang dengan nomor registrasi PK-LQP itu dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.
Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta "return to base" sebelum akhirnya hilang dari radar.
Basarnas memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Baca juga: 847 orang cari Lion Air JT 610
Baca juga: Wapres: perketat regulasi dan pemeriksaan teknis pesawat
Pewarta: Taufik Ridwan dan Dyah Dwi Astuti
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018