Dia juga meminta, agar jenazah anaknya dibantu Pemerintah Aceh untuk dibawa pulang. Insya Allah akan kita tangani.Banda Aceh (ANTARA News) - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengaku terkejut, bahwa salah satu dari total korban musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT610 di kawasan perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10), merupakan warga provinsi itu.
Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang kini sedang berada di Korea dalam rangka kunjungan kerja menyampaikan pesan melalui Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Selasa.
Nova berkesempatan berbicara langsung dengan orang tua korban pesawat Lion Air JT 610, Huzaifah mantan Camat Bakongan Timur untuk mengucapkan belasungkawa atas musibah yang menimpa anaknya.
"Saya sudah berbicara langsung dengan Bapak Huzaifah menyampaikan belasungkawa melalui sambungan telepon, yang sekarang sedang berada di Medan. Nanti jam 7 malam akan menuju ke Jakarta. Dia juga meminta, agar jenazah anaknya dibantu Pemerintah Aceh untuk dibawa pulang. Insya Allah akan kita tangani," ujar Nova.
Sebelumnya, dia sudah meminta agar segera dicari informasi seakurat mungkin untuk memastikan respon yang tepat dan cepat, jika ada warga Aceh yang menjadi korban.
Dadek menyebut korban asal Aceh tersebut bernama Muhammad Nasir (29) dari total 178 penumpang dewasa, satu anak-anak, dua bayi dan tujuh kru pesawat termasuk dua pilot yang jatuh dalam penerbangan dari Jakarta menuju Pangkal Pinang di perairan Karawang.
Muhammad Nasir ke Pangkal Pinang karena ditugas dari perusahaan medis dengan kantor pusat di Jakarta. Dia dipastikan menumpangi pesawat Lion Air bertipe Boeing 737-8 Max, karena tiket pesawat dipesan oleh perusahaan.
Namun untuk memastikan, kata dia, setelah dikonfirmasi ulang ke pihak Lion Air, ternyata benar korban masuk dalam daftar manifest keberangkatan pesawat. Mobil operasional perusahaan juga di parkirkan di Bandara Soekarno-Hatta, dan hingga kini nomor seluler korban tidak aktif.
Korban kelahiran Tapaktuan, Aceh Selatan, sekarang berdomisili di Cianjur, Jawa Barat. Ia meninggalkan satu orang istri, dan satu orang anak.
Pemerintah Aceh menyatakan, hingga saat ini belum diketahui secara pasti berapa orang warga di provinsi paling barat itu yang ikut menjadi korban setelah menumpangi pesawat dalam penerbangan tersebut.
"Kita terus pantau untuk mencari informasi lebih lanjut, sehingga bisa menentukan langkah fasilitasi yang tepat dan pantas, " kata Teuku Dadek.
Wakapolri Komjen Pol. Ari Dono Sukmanto menyatakan, Rumah Sakit Polri Kramatjati di Jakarta Timur telah menerima 24 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610, salah satunya berisi tubuh bayi.
"Iya. Jadi yang saya lihat tadi memang potongan-potongan tubuh juga ada bayi, dewasa, sebagaian besar. Ada juga material, dan sepatu," ujar Komjen Ari.*
Baca juga: Ibu korban JT 610 histeris berharap anaknya selamat
Baca juga: Menhub kunjungi posko evakuasi JICT 2
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018